JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku heran dengan kalimat bernada tuduhan yang dialamatkan kepada KPK.
Terutama tudingan tentang upaya menyingkirkan para pegawai KPK melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Saya agak heran kalau ada kalimat bahwa ada upaya menyingkirkan. Saya katakan, tidak ada upaya untuk menyingkiran siapa pun," tegas Firli dalam konferensi pers, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: Saat 1.269 Pegawai KPK Mengucap Sumpah Jabatan ASN
Sebab, kata Firli, TWK yang digelar diikuti 1.351 pegawai dengan ukuran, instrumen, alat ukur, waktu mengerjakan, pertanyaan, hingga modul yang sama.
Hasilnya, kata dia, yang memenuhi syaratsebanyak 1.274 orang dan yang tidak memenuhi syarat 75. Sementara dua orang lagi tak hadir dalam sesi wawancara.
"Kalau boleh saya katakan, semua dilakukan sesuai kriteria, sesuai syarat, mekanisme, dan prosedur. Hasil akhir memang ada yang memenuhi syarat dan tidak," kata Firli.
Atas hasil itu, Firli pun memastikan bahwa pihaknya tidak memiliki niatan apapun untuk menyingkirkan siapa pun.
Sebab, kata dia, hasil pelaksanaan TWK merupakan hasil tes individu.
"Jadi tidak ada upaya untuk menyingkirkan siapa pun. Kami, pimpinan tidak ada satu pun niat untuk menyingkirkan seseorang. Tapi hasil TWK adalah hasil sendiri. 1.274 orang lho yang lolos," ucap dia.
Adapun pegawai KPK yang lulus TWK dilantik dan membacakan sumlah jabatan sebagai ASN pada Selasa siang. Dua orang dilantik Firli, yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
Sisanya atau 1.269 mengikuti sumpah jabatan yang dipandu Cahya.
Pengangkatan itu berdasarkan Surat Pengangkatan Nonor Kep 000001 - 001269/Kep/AD/14006/21 Sekjen KPK.
Pelantikan tetap digelar meski sebelumnya 700 pegawai yang akan diangkat menjadi ASN meminta penundaan.
Baca juga: Firli: Status ASN Pegawai KPK Tak Akan Kurangi Semangat Pemberantasan Korupsi
Penundaan tersebut diminta sebagai bentuk solidaritas terhadap 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK.
Dari 75 orang yang tidak lolos, diketahui sebanyak 51 pegawai diberhentikan per Oktober nanti.
Sedianya ada sebanyak 1.274 orang yang lolos TWK, tetapi dua orang mengundurkan diri, sedangkan satu orang meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.