JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyambut baik pujian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW Partai Nasdem DKI Jakarta, Sabtu (29/5/2021).
Menurut dia, pujian Anies terhadap kader Partai Nasdem yang menjadi anggota DPRD DKI Jakarta wajar disampaikan karena kedatangan Anies saat itu adalah sebagai gubernur untuk membuka Rakorwil.
"Kan rakorwilnya di DKI. Nah setiap wilayah itu rakorwil dihadiri oleh gubernur atau kepala daerah. Kalau puji-puji Nasdem ya bagus jugalah, tentu gubernur harus bersinergi dengan dewannya," kata Willy saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Saat Anies Baswedan Terlihat Mesra bersama Nasdem dengan Hadiri Rakorwil...
Anies sebelumnya memuji Rakorwil Nasdem diselenggarakan dengan terorganisasi dan baik.
Mantan Mendikbud ini juga mengaku bangga dengan tujuh anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Nasdem. Menurut dia, tujuh anggota itu telah menjadi mitra kerja yang sangat luar biasa.
Atas hal itu, Anies mengaku bangga dapat menghadiri acara tersebut dan meyakini partai yang dipimpin Surya Paloh itu sudah siap menghadapi Pemilu 2024.
Menanggapi hal tersebut, Willy pun menilai pernyataan Anies tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2024. Sebab, acara itu diselenggarakan oleh DPW dan bukan DPP.
"Jadi kemarin belum ada bahasan Pilpres 2024. Itu kan juga acaranya DPW bukan DPP. Kalau 2024 itu pasti urusan DPP," ujar Willy.
Baca juga: Pengamat: Jika Prabowo-Puan Jadi Paslon, Lawannya Kemungkinan Anies Baswedan
Kendati demikian, Willy tak menampik bahwa Partai Nasdem tengah berupaya menjalin kedekatan dengan sejumlah tokoh maupun partai untuk 2024. Sejumlah tokoh itu pun, tak ditampik Willy, termasuk Anies Baswedan.
"Saat ini Nasdem menjalin kedekatan dengan semua, tapi ya kan yang membuka rakorwil itu semua kepala daerah," tutur Willy.
"Meski begitu, hubungan Anies dan Nasdem sudah panjang ya, itu satu hal yang resiprokal ya," kata dia.
Willy mengungkapkan, Partai Nasdem tetap mengupayakan konvensi yang akan digelar pada 2023 untuk menentukan siapa calon dalam Pilpres.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Anies Ungguli Ahok, Risma, hingga Ganjar jika Pilkada DKI Digelar Hari Ini
Dia menjelaskan, Partai Nasdem menempuh jalur konvensi karena tak bisa bergerak sendiri akibat tak memenuhi syarat presidential threshold.
"Konvensi nanti 2023. Nah sekarang kita bangun koalisi dulu, karena kalau tidak, kami sendirian dan tidak cukup syarat mengajukan (pencapresan)," ujarnya.