JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar mengatakan, pihaknya telah meminta segera dilakukan asesmen terhadap anak yang menjadi korban kekerasan karena mencuri di Aceh.
Ia mengatakan, Kementerian PPPA sudah melakukan konfirmasi dan koordinasi tentang kasus tersebut dengan Dinas PPA Provinsi Aceh dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA) Aceh.
"Kami telah meminta agar segera dilakukan asesmen baik kepada anak maupun keluarganya," kata Nahar kepada Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Curi Kotak Amal untuk Makan, Bocah di Aceh Diikat Leher dan Tangannya Lalu Diseret seperti Hewan
Hasil asesmen tersebut, kata dia, diharapkan dapat menjadi acuan untuk menyelesaikan permasalahan atas kasus itu.
Saat ini, kata dia, kasus kekerasan terhadap anak itu telah didampingi dengan mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak dan hukum adat.
"Untuk itu kasus ini perlu diselidiki dan ditangani dengan memperhatikan sungguh-sungguh kepentingan terbaik bagi anak," kata dia.
Adapun, Kementerian PPPA mendapatkan laporan bahwa kondisi anak korban kekerasan itu secara fisik dan psikis tidak ditemukan dampak serius.
Terlebih, ujar Nahar, pelaku juga sudah meminta maaf dan prosesnya sudah dalam pengawasan pihak kepolisian.
Baca juga: Menteri PPPA Sebut Perlindungan Anak Jadi Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat
Sebelumnya diberitakan, terdapat sebuah video yang merekam seorang bocah laki-laki diikat di leher dan kedua tangannya ke belakang viral di media sosial, pada Rabu (26/5/2021).
Leher bocah tersebut diikat dengan tali nilon warna kuning oleh seorang pria. Sementara kedua tangannya diikat ke belakang dengan tali warna biru.
Lalu bocah tersebut diseret seperti hewan disaksikan warga dan rekan sebayanya. Bocah tersebut terlihat tak berkutik diperlakukan tak manusiawi.
Video berdurasi 15 detik tersebut direkam di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.
Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Ahmad Yani membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan.
Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ayahnya sedang sakit dan tak bisa bekerja.
Baca juga: Menteri PPPA Peringatkan Orangtua untuk Hentikan Kekerasan Anak