JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengaku terinfeksi Covid-19 meski telah dua kali disuntik vaksin Covid-19 pada Maret lalu.
Fadli mengatakan, hal yang dialaminya itu menunjukkan bahwa Covid-19 benar-benar nyata.
"Maret lalu sudah 2 kali vaksin, dan tes titer antibodi 250 (cukup baik). Covid-19 ini nyata ada," kata Fadli, dikutip dari akun Twitter miliknya, @fadlizon, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Positif Covid-19, Fadli Zon: Ini Nyata
Meski positif Covid-19, Fadli dalam kondisi baik.
Politikus Partai Gerindra itu pun mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19.
"Alhamdulillah baik-baik saja. Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," kata Fadli.
Vaksinasi Covid-19 memang bukan jaminan bagi seseorang agar tidak tertular Covid-19.
"Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen, namun melindungi kita upaya tambahan, selain yang biasa kita lakukan saat ini, untuk mengurangi risiko terpapar infeksi," kata Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari, Senin (22/2/2021).
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat yang sudah divaksinasi tidak lantas meninggalkan protokol kesehatan.
Baca juga: Pemprov DKI Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Warga Usia 50 Tahun ke Atas
Ia juga meminta warga tidak menganggap kebal dari virus setelah divaksinasi. Masyarakat harus tetap waspada meski sudah disuntik vaksin Covid-19.
"Jangan lengah, meski sudah divaksinasi tapi merasa sudah gagah perkasa. Tahan banting, menghadapi virus. Tidak bisa, kita harus tetap waspada," ujar dia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menyatakan, vaksinasi Covid-19 bukan satu-satunya jaminan untuk menuntaskan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: 1.816.041 Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Prioritas Vaksin untuk Kelompok Rentan
Wiku mengatakan, program vaksinasi harus diikuti kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan karena vaksin hanyalah bentuk intervensi medis untuk memperkuat imunitas.
"Tanpa kedisiplinan masyarakat atas protokol kesehatan, maka upaya penuntasan pandemi Covid-19 sangat sulit dilakukan," kata Wiku, Kamis (8/10/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.