JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pihaknya memperkirakan puncak kasus Covid-19 setelah libur Lebaran akan terjadi pada pertengahan Juni 2021.
"Kita melihat bahwa puncak kasus itu akan teramati kira-kira enam sampai tujuh minggu setelah puncak mobilitas penduduk. Ini dari hasil evaluasi analisis data yang kita kumpulkan berdasarkan pengalaman ketika liburan 1 Muharam, Nataru, dan ketika libur lainnya," kata Dante dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Kamis (27/5/2021).
"Dan 6-7 minggu itu, kira-kira akan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2021," tambah dia.
Dante pun mengungkapkan bahwa satu minggu setelah Lebaran, telah terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19.
Padahal, menurutnya kasus Covid-19 sudah mulai melandai sejak liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: Ramai Video Pria Disuntik Jarum Kosong Saat Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes
"Secara nasional, tren kasus konfirmasi meningkat sejak 1 minggu setelah Lebaran. Memang satu minggu pasca-Lebaran sudah terjadi peningkatan lagi. Ada peningkatan sedikit-sedikit dalam satu pekan pasca-Lebaran sekitar 32,01 persen," ujarnya.
Ia juga memaparkan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam satu minggu terakhir meningkat sebesar 38,08 persen.
Selain itu, pada angka kasus kematian juga dilaporkan meningkat sebesar 2,78 persen, atau di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 2,05 persen.
Lebih lanjut, Dante mengatakan bahwa peningkatan kasus juga akan mulai teramati pada pekan ini yaitu 23 hingga 28 Mei 2021.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan berharap, laporan puncak kasus Covid-19 setelah Lebaran, tidak akan setinggi pada kasus di liburan sebelumnya.
"Kami ambil ancang-ancang situasi kira-kira 50 persen. Mudah-mudahan tidak setinggi ketika liburan Nataru yang lalu, karena pemerintah sudah mengambil beberapa langkah antisipasi," harap Dante.
Baca juga: Kemenkes Ungkap 171 Kecamatan Belum Punya Puskesmas, Terbanyak di Papua
Pada kesempatan tersebut, Dante juga mengungkapkan dan mengimbau masyarakat akan mutasi virus corona yang sudah ada di Indonesia.
Ia memaparkan sejumlah kasus transmisi yang berasal dari luar negeri dan transmisi lokal terkait mutasi virus tersebut.
Menurutnya, berdasarkan laporan Kemenkes sudah ada 19 kasus transmisi lokal variant of concern atau varian baru corona di Indonesia.
Ia menyebut, mutasi virus itu berasal dari B117 Inggris, B1351 Afrika Selatan, dan B.1617.2 dari India.