JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menerima sejumlah laporan mengenai pembekuan darah langka setelah vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.
Juru bicara Satgas, Wiku Adisasmito menjelaskan, adanya penyakit pembekuan darah yang disebut dengan tromboemboli.
Dalam kondisi ini, bekuan darah yang terbentuk di pembuluh seringkali terlepas dan terbawa aliran darah hingga menyumbat pembuluh lain.
Baca juga: Satgas Sebut 27 Kasus Kematian Tidak Terkait Vaksin Sinovac
Penyakit tromboemboli vena, kata Wiku, menjadi penyakit kardiovaskular nomor tiga paling sering terjadi di dunia.
Oleh sebab itu, sangat mungkin kondisi tersebut terjadi secara bersamaan ketika penderita menerima vaksinasi.
"Bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi secara bersamaan, namun tidak berhubungan dengan vaksinasi," ujar Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/5/2021).
Wiku mengingatkan, vaksin Covid-19 tidak dapat menurunkan dampak penyakit lain
"Harap menjadi catatan bahwa vaksin Covid-19 tidak menurunkan angka kematian atau angka kesakitan akibat penyakit selain Covid-19," kata Wiku.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Waspadai Vaksinasi Ilegal
Dengan adanya temuan ini, Wiku meminta petugas kesehatan untuk lebih teliti dalam melakukan proses screening pra-vaksinasi.
Ia menekankan pentingnya petugas untuk memastikan penerima vaksin sepenuhnya dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksinasi.
"Satgas mengimbau agar para petugas kesehatan yang melakukan vaksin dapat melakukan proses screening secara teliti sebelum dan menyeluruh sesuai kaidah yang telah ditetapkan," kata Wiku.
Di sisi lain, Wiku mengingatkan calon penerima vaksin untuk menjawab pertanyaan dengan jujur saat dalam tahap screening pra-vaksinasi.
"Apabila memungkinkan, sebelum jadwal vaksinasi para calon penerima juga dapat melakukan pengecekan di fasilitas kesehatan untuk memastikan kondisi penerima dalam keadaan sehat," ujar Wiku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.