JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan jajarannya berkoordinasi dengan Polri dan sejumlah instansi pemerintahan guna menyekat warga negara Indonesia (WNI) serta warga negara asing (WNA) yang datang dari luar negeri.
Hal itu disampaikan Hadi ketika memimpin rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro bersama jajarannya di Gedung Persada Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).
"Untuk itu saya perintahkan kepada jajaran TNI agar melaksanakan koordinasi dengan Polri dan instansi samping terkait, khususnya Kemenhub dan Kemenkes, untuk melaksanakan penyekatan serta isolasi WNI maupun WNA yang datang dari luar negeri di titik-titik kedatangan luar negeri, terutama di Dumai dan Cilacap," ujar Panglima TNI dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2021).
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu mengatakan, hingga kini pelaksanaan PPKM Skala Mikro masih menjadi strategi utama pemerintah untuk mengendalikan Covid-19.
Baca juga: Pengetatan Perjalanan Berakhir, PPKM Mikro Kembali Berlaku 1 Juni
Strategi ini diterapkan berdasarkan pertimbangan untuk melaksanakan pembatasan sosial di skala komunitas yang kecil.
Akan tetapi, Hadi menilai tingkat kepatuhan masyarakat di seluruh daerah dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) masih belum optimal.
Terlebih, mobilitas masyarakat cukup tinggi, baik di dalam maupun antar daerah yang rawan menjadi penyebab penularan.
"Dari data yang ada, kedisiplinan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sudah cukup baik, namun bila mobilitas antar daerah masih tinggi, maka kecenderungan kenaikan kasus positif tetap ada," ucapnya.
Menurutnya, hal ini juga yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas pada Senin 24 Mei 2021.
Baca juga: Aturan PPKM Mikro yang Akan Diterapkan di Semua Provinsi di Indonesia
Saat itu, Jokowi memerintahkan untuk mengoptimalkan PPKM skala mikro dan melakukan langkah 3T secara cepat dan tepat.
Di samping itu, Hadi juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk mengubah strategi dalam pendisiplinan protokol kesehatan.
Menurutnya, selama ini mungkin masyarakat merasa hanya sebagai obyek dan menjadi sasaran operasi pendisiplinan.
"Kita ubah strategi komunikasi dan pendekatan sehingga masyarakat menjadi subyek, merasa disiplin protokol kesehatan itu sebagai kebutuhan perorangan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.