Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP PDI-P Persilakan jika Ganjar Ingin Pindah Parpol untuk Pilpres

Kompas.com - 25/05/2021, 19:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menyebut partainya mempersilakan apabila kader PDI-P sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hendak mengambil langkah dengan pindah ke partai lain terkait pencapresan 2024.

Hal tersebut diungkapkannya setelah ditanya mengenai peluang Ganjar diusung sebagai capres oleh partai lain.

Pria yang kerap disapa Bambang Pacul ini menceritakan mantan kader PDI-P Rustriningsih yang merupakan mantan Bupati Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Antara Ganjar dan Puan serta Hawa Pilpres 2024 yang Hadir Lebih Awal di PDI-P…

"Bahwa bu Rustri kader PDI-P, itu srikandinya Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P). Ibu statement di Jawa Tengah, 'Ini Srikandiku', tapi kemudian Bu Rustri pindah dengan partai lain. Ibu marah enggak? Saya enggak tahu persoalan Ibu, tapi ada enggak ibu statement marah? Enggak ada," kata Bambang seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (25/5/2021).

"Boleh enggak? Ya monggo kalau orangnya (Ganjar) mau orangnya (Ganjar) mau monggo. Sudah banyak contoh kok," tambah dia.

Kendati demikian, Bambang mengaku bahwa keputusan capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari PDI-P ada di tangan Megawati Soekarnoputri.

Untuk itu, Bambang menyerahkan persoalan Ganjar kepada Megawati Soekarnoputri.

"Lah ini, kalau aku menegaskan Ganjar itu dilempar ke partai lain, monggo itu aku salah. Salah makan obat aku, yang berhak statement itu Ibu Ketua Umum, karena kewenangan wilayah presiden itu Ibu Ketua Umum," ungkapnya.

Ditegaskan Bambang, persoalan yang kini dihadapi PDI-P bukan perebutan capres antara Ganjar dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Dia menuturkan, persoalan pencapresan tersebut merupakan hak prerogatif Megawati.

"Jadi itu sangat sepele bukan soal rebutan capres antara Mbak Puan dan Pak Ganjar, durung ono kode bu Ketum (belum ada kode dari Ibu Ketum)," tutur Bambang.

Ia melihat, sejauh ini, Ketum PDI-P Megawati belum memberikan pernyataan apa pun mengenai pencapresan dari internal partai.

Namun, yang dilihatnya adalah Ganjar sudah melewati kewenangan Megawati dan dinilai terlalu ambisius maju menjadi capres.

Hal tersebut sempat diutarakannya usai acara PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Drama Politik di PDI-P: Ganjar Dijegal, Restu di Tangan Mega

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter," ujar Bambang.

DPP PDI-P, kata dia, sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Ambisius itulah yang dinilai Bambang menjadi alasan mengapa Ganjar tak diundang dalam acara pada Sabtu (22/5/2021) tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata PDIP Jika Ganjar Pranowo Diusung Partai Lain Jadi Capres: Ya Monggo, Kalau Orangnya Mau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com