Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terbukti Efektif untuk Varian Baru Covid-19, Kemenkes Pastikan AstraZeneca Tetap Digunakan

Kompas.com - 25/05/2021, 07:00 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menerangkan, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap akan berjalan karena memberikan manfaat yang jauh lebih besar.

Menurutnya, saat ini hal yang menjadi tantangan adalah masalah ketersediaan vaksin. Adanya lonjakan kasus Covid-19 membuat produsen vaksin mengutamakan vaksinasi untuk masyarakat di negaranya terlebih dahulu.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19 yang akan digunakan nantinya.

“Saat ini semua negara sama-sama tengah membutuhkan vaksin. Jadi, vaksin merek apapun memiliki manfaat yang sama,” kata Nadia melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Wamenkes: Angka Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi Vaksin AstraZeneca Lebih Tinggi Dibanding Sinovac

Menimpali pernyataan Nadia, pakar imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, saat ini AstraZeneca menjadi vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Bahkan, lanjut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin ini aman dan efektif untuk melindungi tubuh dari risiko Covid-19 yang sangat serius.

“Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi ini kecil artinya jika dibandingkan dengan risiko kematian akibat Covid-19,” jelasnya.

Penjelasan dari Nadia dan Elizabeth bukanlah tanpa bukti. Hasil studi terbaru yang dikeluarkan Public Health England (PHE) menyebut bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca, 66 persen ampuh mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris.

Baca juga: Muncul Dugaan KIPI Vaksin AstraZeneca, Simak Rekomendasi Papdi

Sementara itu, satu dosis vaksin AstraZeneca terbukti efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 Inggris sebesar 50 persen, tiga minggu setelah disuntikkan ke dalam tubuh.

Selain itu, penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 5 April-16 Mei 2021 itu juga mengemukakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca, 60 persen efektif mengurangi kesakitan dari varian Covid-19 B.1.617.2 atau varian India.

Satu dosis vaksin ini juga 33 persen ampuh mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 India setelah tiga minggu disuntikkan.

Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan secara bertahap sejak awal tahun 2021.

Baca juga: Pemberian Vaksin AstraZeneca Selain Batch CTMAV547 Tetap Dilanjutkan

Indonesia menggunakan dua jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gratis, yakni Sinovac dan AstraZeneca.

Secara nasional, per 23 Mei 2021, progres vaksinasi Covid-19 tahap pertama telah mencapai 14.890.933 dosis. Sedangkan tahap kedua sebanyak 9.871.644 dosis.

Pelaksanaan vaksinasi nasional juga sempat diwarnai dengan temuan mutasi virus baru dari Covid-19, yakni B.1.1.7 dari Inggris, B.1.617.2 dari India, dan B1.351 dari Afrika Selatan.

Adanya temuan baru tersebut tak ayal sempat memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat terkait efektivitas vaksin untuk melindungi tubuh, khususnya jenis AstraZeneca yang digunakan setelah Sinovac.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 3, Sudinkes Jakarta Utara Sediakan 200.000 Dosis Vaksin AstraZeneca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com