Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Pendamping Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Diharap Berikan Percaya Diri

Kompas.com - 24/05/2021, 16:27 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap vaksinasi kepada 890 orang pegiat dan relawan pendamping perempuan dan anak korban kekerasan dapat memberikan mereka rasa percaya diri.

Terlebih, pada masa pandemi Covid-19 ini kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat semakin meningkat.

Para relawan pendamping tersebut dinilai Muhadjir telah tanpa pamrih membantu menyelesaikan kasus kekerasan perempuan dan anak.

"Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini akan membangkitkan kembali kepercayaan diri para pegiat dan relawan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Muhadjir saat membuka kegiatan vaksinasi relawan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kantor Perpusnas, Jakarta, Senin (24/5/2021) dikutip dari laman resmi Kemenko PMK.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Usia di Atas 50 Tahun Mulai Digelar, Ini Persyaratannya

Muhadjir mengatakan, para pegiat dan relawan kekerasan perempuan dan anak tersebut merupakan target fungsional dan strategis dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

Seiring meningkatnya kasus kekerasan perempuan dan anak pada masa pandemi, para relawan tersebut juga akan lebih banyak turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan serta advokasi setiap kasus.

Dengan demikian vaksinasi Covid-19 kepada mereka pun diperlukan.

"Tentu saja ini bukan hanya dari kekhawatiran masing-masing tapi karena anjuran pemerintah untuk membatasi diri, mematuhi protokol kesehatan," kata dia.

Muhadjir pun berharap vaksinasi tersebut dapat meningkatkan jumlah target untuk mencapai target kekebalan kawanan (herd immunity).

Baca juga: Kemenkes Mulai Vaksinasi Covid-19 Warga Usia di Atas 50 Tahun

Terlebih perhitungan para epidemolog yang mengatakan bahwa sekian persen masyarakat yang sudah divaksin akan mampu melindungi mereka yang belum terinfeksi Covid-19 atau belum divaksinasi.

"Tapi walaupun sudah divaksin harus tetap mematuhi 3T sebagai tanggung jawab pemerintah dan 3M oleh masyarakat," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap para pemerhati perempuan.

Baca juga: KBRI Washington Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk WNI di AS

Ada sebanyak 327 orang yang divaksin pada April lalu, sedangkan vaksinasi kali ini melibatkan 890 pegiat relawan kekerasan perempuan dan anak dari 67 organisasi.

"Concern kita adalah untuk bisa menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak sehingga dengan vaksinasi ini akan memberikan rasa aman bagi mereka," kata dia.

Terutama saat mereka menjalankan tugas dalam memberikan pendampingan pada perempuan dan anak korban kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com