Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas PKB Masuk 3 Besar, Cak Imin: Karena Kami Selalu Hadir

Kompas.com - 24/05/2021, 13:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai ada tiga faktor yang membuat elektabilitas partainya masuk tiga besar berdasarkan hasil survei Puspoll.

Muhaimin mengatakan, faktor pertama yang menyebabkan elektabilitas PKB tinggi adalah kehadiran PKB di tengah-tengah masyarakat.

"Kenapa PKB cepat unggul, pertama karena PKB selalu hadir, di manapun. Kita senantiasa hadir di tengah kesulitan masyarakat. Karena itu berbagi, peduli dengan sekitar harus kita pertahankan, di-manage dengan baik," kata Muhaimin dalam ketarangan tertulis, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Profil Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Jadi Tersangka Korupsi, Tak Diakui Kader oleh PDI-P dan PKB

Wakil Ketua DPR itu pun menyebut, partainya terus memperjuangkan kepentingan masyarakat baik di parlemen maupun eksekutif.

Faktor kedua, kata Muhaimin, PKB konsisten mengawal aspirasi rakyat antara lain memperjuangkan Undang-Undang Pesantren dan Undang-Undang Desa.

Faktor ketiga, menurut Muhaimin, PKB memiliki struktur yang mengakar, dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga tingkat ranting.

"Tiang kekuatan partai itu ada di struktur. Kalau PKB kuat, pasti strukturnya kuat," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Muhaimin pun menyambut baik hasil survei tersebut dan berharap agar partainya dapat menggeser posisi PDI-P dan Gerindra yang saat ini memiliki elektabilitas tertinggi.

"Tentu saja ini naik signifikan, alhamdulillah bisa menggeser Golkar, dan bukan tidak mungkin bisa menggeser Gerindra dan PDIP," ujar Muhaimin.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei Puspoll Indonesia menunjukkan PKB memiliki elektabilitas sebesar 9,2 persen, di bawah PDI-P (22,3 persen) dan Partai Gerindra (13,4 persen).

Baca juga: Survei Sebut Elektabilitas PKB Ungguli Golkar, Cak Imin: Harapannya Bisa Kalahkan PDI-P

Di bawah PKB terdapat Partai Golkar (8,4 persen), PKS (7,4 persen), Partai Demokrat (5,3 persen), Nasdem (4,3 persen), PPP (2,8 persen), dan PAN (1,8 persen).

Pengumpulan data survei Puspoll Indonesia dilakukan pada 20 hingga 29 April 2021 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur di 34 provinsi.

Sampel survei dipilih secara acak dengan metode penarikan sampel acak bertingkat dengan jumlah sampel sebanyak 1.600 responden dan margin of error 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com