Bukan saja apa yang dikatakan Megawati dianggap sebagai “petuah” yang harus dilaksanakan, tetapi pernyataan Megawati adalah kekuatan untuk menyatukan dan mensolidkan beragam arus silang sengkarut di partai.
Intuisi dan feeling politik Megawati begitu tajam. Megawati akhirnya menandatangani rekomendasi untuk Jokowi untuk maju, sama seperti halnya ketika putri mendiang Bung Karno merekomendasi Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dan puluhan raising star kepala daerah yang sukses di kepemimpinan lokal.
Kemenangan PDI Perjuangan dua kali di pemilu legislatif era reformasi adalah bukti ketajaman feeling politik Megawati.
Pengalaman sebagai partai yang “dikuyo-kuyo” selama masa Orde Baru dan partai yang tabah sampai akhir selama periode oposisi di dua kali pemerintahan SBY dan Partai Demokrat, menjadi amunisi kekuatan PDI Perjuangan dalam berpartai.
Amatan kita abai selama ini melihat kiprah PDI Perjuangan dalam mengawal hadirnya pemimpin-pemimpin masa depan. Riak-riak yang terjadi di PDI Perjuangan adalah menjadi bukti bahwa partai ini begitu kenyal, dinamis dan progesif dalam memperjuangkan aras kepemimpinan.
PDI Perjuangan begitu maju bahkan terlalu maju dibandingkan partai-partai lain. Sementara partai lain telah menakdirkan hanya keluarga atau menantu yang memimpin partai bahkan calon presiden pun harus dari trah keluarga, PDI Perjuangan dengan berani menjadi pelopor hadirnya wajah-wajah baru dalam kepemimpinan milenial.
Persoalan Ganjar hanyalah pembuka wacana untuk hadirnya sosok anak muda yang akan menjadi capres mendatang dari PDI Perjuangan.
Pernyataan Megawati nantinya hanya menjadi negasi akhir siapa calon yang akan diusung PDI Perjuangan di perhelatan akbar 2024.
Justru ada sebuah makna penegas awal mengingat pesan Puan adalah adalah tanda-tanda pernyataan Megawati untuk siapapun kader yang akan diberi rekomendasi agar pemimpin itu memang harus bersama rakyat.
Siapapun pemimpin yang akan dimajukan atau tidak direkomendasi PDI Perjuangan harus siap. Ladang pengabdian tidak melulu harus melalui jabatan eksekutif. Tertawa dan menangis bersama rakyat, seperti sejatinya ideologi kerakyatan yang diusung PDI Perjuangan.
Pada saatnya nanti Megawati selaku ketua umum akan mengeluarkan rekomendasi dan siapapun kader PDI Perjuangan yang diusung, haruslah tegak lurus dengan keputusan partai dan ketua umum.
Mungkin Ganjar dan puluhan kader lain yang berharap mendapat rekomendasi haruslah mengingat: samina wa atho’na - kami mendengar dan kami taat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.