Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Ganjar Pranowo dan PDI-P yang Sedang “Membesarkan” Diri

Kompas.com - 24/05/2021, 13:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bukan saja apa yang dikatakan Megawati dianggap sebagai “petuah” yang harus dilaksanakan, tetapi pernyataan Megawati adalah kekuatan untuk menyatukan dan mensolidkan beragam arus silang sengkarut di partai.

Intuisi dan feeling politik Megawati begitu tajam. Megawati akhirnya menandatangani rekomendasi untuk Jokowi untuk maju, sama seperti halnya ketika putri mendiang Bung Karno merekomendasi Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dan puluhan raising star kepala daerah yang sukses di kepemimpinan lokal.

Kemenangan PDI Perjuangan dua kali di pemilu legislatif era reformasi adalah bukti ketajaman feeling politik Megawati.

Pengalaman sebagai partai yang “dikuyo-kuyo” selama masa Orde Baru dan partai yang tabah sampai akhir selama periode oposisi di dua kali pemerintahan SBY dan Partai Demokrat, menjadi amunisi kekuatan PDI Perjuangan dalam berpartai.

Amatan kita abai selama ini melihat kiprah PDI Perjuangan dalam mengawal hadirnya pemimpin-pemimpin masa depan. Riak-riak yang terjadi di PDI Perjuangan adalah menjadi bukti bahwa partai ini begitu kenyal, dinamis dan progesif dalam memperjuangkan aras kepemimpinan.

PDI Perjuangan begitu maju bahkan terlalu maju dibandingkan partai-partai lain. Sementara partai lain telah menakdirkan hanya keluarga atau menantu yang memimpin partai bahkan calon presiden pun harus dari trah keluarga, PDI Perjuangan dengan berani menjadi pelopor hadirnya wajah-wajah baru dalam kepemimpinan milenial.

Persoalan Ganjar hanyalah pembuka wacana untuk hadirnya sosok anak muda yang akan menjadi capres mendatang dari PDI Perjuangan.

Pernyataan Megawati nantinya hanya menjadi negasi akhir siapa calon yang akan diusung PDI Perjuangan di perhelatan akbar 2024.

Justru ada sebuah makna penegas awal mengingat pesan Puan adalah adalah tanda-tanda pernyataan Megawati untuk siapapun kader yang akan diberi rekomendasi agar pemimpin itu memang harus bersama rakyat.

Siapapun pemimpin yang akan dimajukan atau tidak direkomendasi PDI Perjuangan harus siap. Ladang pengabdian tidak melulu harus melalui jabatan eksekutif. Tertawa dan menangis bersama rakyat, seperti sejatinya ideologi kerakyatan yang diusung PDI Perjuangan.

Pada saatnya nanti Megawati selaku ketua umum akan mengeluarkan rekomendasi dan siapapun kader PDI Perjuangan yang diusung, haruslah tegak lurus dengan keputusan partai dan ketua umum.

Mungkin Ganjar dan puluhan kader lain yang berharap mendapat rekomendasi haruslah mengingat: samina wa atho’na - kami mendengar dan kami taat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com