Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat RBM, Wanita Ini Ceritakan Pengalaman Terapi Anak Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 24/05/2021, 11:27 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Euis merupakan salah satu pekerja sosial masyarakat (PSM) yang mengelola Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Di atas lahan pinjaman warga, berdiri bangunan semi permanen RBM yang berfungsi untuk menerapi dan memberikan rutin anak-anak dan orang tua penyandang disabilitas.

Bersama sejumlah PSM dan yayasan terkait, Euis dengan telaten dan sabar mengelola dan mendampingi para penyandang disabilitas di RBM.

“Saya menjadi PSM karena anak sendiri mengalami disabilitas selama 18 tahun. Ini menggerakan saya dan teman-teman untuk peduli dan bangkit dari rasa malu menyembunyikan anak-anak disabilitas. Kami jadi percaya diri mengatasinya,” cerita Euis.

Baca juga: Jaksa Pertanyakan Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah dari OB Kemensos ke Rekening Sespri Juliari Batubara

Menurut Euis, adanya RBM ini sangat membantu masyarakat di daerahnya. Para orangtua bahkan tidak perlu pergi jauh untuk menerapi anak-anak mereka.

“Suka terharu kalau ingat dulu saat anak terapi harus pergi jauh. Sekarang, orangtua cukup datang sebulan sekali membawa anak, nanti terapis akan datang,” kata Euis melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).

RBM mencatat terdapat 32 anak disabilitas yang rutin diterapi setiap bulan. Modelnya bergantian dengan 13 anak sekali terapi.

Selain anak, RBM juga memberikan terapi kepada para orangtua berupa penguatan mental agar mereka bisa melakukan terapi sendiri di rumah masing-masing.

Baca juga: Tingkatkan Akurasi Data Penyaluran Bansos, Kemensos Manfaatkan Sistem Digital

“Para orangtua diberi pekerjaan rumah (PR) oleh terapis, misalnya dengan membuka mulut lewat pijatan-pijatan ringan di wajah secara benar, sehingga tidak mengandalkan seratus persen di RBM,” jelasnya.

Terapi lain, lanjut dia, adalah model terapi anak dengan membawa anak-anak ke kolam renang untuk stimulasi tumbuh kembang anak. Terapi ini cocok untuk anak disabilitas yang kesulitan bergerak normal.

“Ketika berada di air, mimik muka mereka biasanya bahagia. Mereka merasa senang karena ada suasana baru yang menstimulus perasaan mereka,” ujarnya.

Tak hanya itu, anak-anak disabilitas juga mendapatkan berbagai hak dasar dan perlindungan.

Menurut Euis, anak-anak ini memiliki hak yang sama dengan anak-anak normal pada umumnya.

Baca juga: 2.000 Pegawai Kemensos di Swab Antigen, Risma: Agar Tidak Ada Penyebaran Covid-19

Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang berdiri secara sederhana di bangunan semi-permanen. Di tempat inilah Euis dan para PSM lain membantu para orang tua dan anak-anak penyandang disabilitas untuk bangkit dari keterpurukan dengan berbagai macam pendampingan dan terapi.DOK. Humas Kemensos Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang berdiri secara sederhana di bangunan semi-permanen. Di tempat inilah Euis dan para PSM lain membantu para orang tua dan anak-anak penyandang disabilitas untuk bangkit dari keterpurukan dengan berbagai macam pendampingan dan terapi.

Ia bercerita, kendati memiliki anak disabilitas, dirinya tidak pernah lelah untuk mendampingi Rani (12). Gadis ini merupakan anak penyandang disabilitas yang masuk ke RBM sejak delapan bulan lalu.

Lewat berbagai terapi dan bimbingan di RBM, orangtua Rani mengaku ada kemajuan yang signifikan pada putri mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com