Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi 1998 dan Petualangan Politik Amien Rais, dari Mendirikan PAN hingga Partai Ummat

Kompas.com - 24/05/2021, 06:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comAmien Rais menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dipisahkan dari peristiwa reformasi 1998.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu merupakan penentang utama rezim Orde baru di bawah kuasa Presiden Soeharto yang lengser pada 21 Mei 23 tahun silam.

Menjelang lengsernya Soeharto dari kursi presiden, Amien muncul sebagai tokoh masyarakat yang kerap mengkritik Pak Harto.

Baca juga: Saat Soeharto Tawarkan Diri Pimpin Indonesia Menuju Reformasi

Sejak 1997 hingga lengsernya Soeharto, pernyataan-pernyataan kritis Amien terhadap pemerintahan Orde Baru kerap dimuat di media massa.

Amien juga dikenal sebagai tokoh yang lantang menyuarakan agar calon presiden tidak harus selalu tunggal sebagaimana sebelumnya, yang selalu memunculkan nama Soeharto seorang.

Nama Amien pun sempat muncul sebagai salah satu calon pemimpin alternatif selain Soeharto di akhir era Orde Baru.

Keaktifan Amien dalam mengkritik rezim Orde Baru membuat kepopulerannya bersanding dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang saat itu merupakan Ketua Umum PBNU dan di kemudian hari menjabat sebagai presiden RI keempat.

Siap pimpin people power

Dua bulan sebelum Soeharto lengser, pernyataan Amien kepada Pak Harto kian berani. Saat itu Indonesia tengah mencoba bangkit dari krisis moenter yang menerpa dan memporak-porandakan perekonomian nasional.

Baca juga: Cerita di Balik Aksi Mahasiswa Kuasai Gedung DPR Saat Reformasi 1998

Dalam sengkarut ekonomi yang merembet ke sektor politik itu, Amien menyatakan siap memimpin people power. Pernyataan Amien yang siap memimpin people power dimuat di harian Kompas pada 17 Maret 1998.

Amien melontarkan ucapan itu tepat sepekan setelah Soeharto dilantik sebagai Presiden RI untuk terakhir kalinya pada 11 Maret 1998.

"Selama people power seperti yang terjadi di Filipina dan Iran, yaitu tanpa pertumpahan darah, Insya Allah saya mau," ucap Amien.

Di saat protes kepada Soeharto semakin kuat, Amien kerap tampil di depan sebagai juru bicara para mahasiswa yang menjadi kelompok penggerak utama dalam aksi pelengseran Pak Harto.

Dirikan PAN

Tak lama setelah terjadinya tragedi Trisakti dan di tengah kerusuhan yang masih membara yang menjadi bagian dari gelombang protes terhadap Pak Harto, pada 14 Mei 1998, Amien dan sejumlah tokoh reformasi membentuk Majelis Amanat Rakyat (MAR).

Mengutip Kompas pada 15 Mei 1998, pertemuan pembentukan MAR berlangsung di Galeri Cafe, Jakarta.

Bersamaan dengan pembentukannya, MAR mengeluarkan pernyataan yang berisi tiga butir dan dibacakan Amien Rais. Dalam jumpa pers sekitar pukul 21.00 WIB itu, Amien didampingi Rizal Ramli, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toety Heraty, Daniel Sparingga dan Arifin Panigoro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com