Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2021, 15:03 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei yang dirilis Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati urutan ketiga sebagai Ketum partai politik (parpol) yang paling dipilih untuk menjadi kandidat Calon Presiden (Capres) di 2024 nanti.

Adapun nama AHY berada di bawah elektabilitas Ketum Gerindra dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di urutan pertama dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di urutan kedua.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut hasil elektabilitas itu merupakan bentuk dari kejenuhan masyarakat melihat berbagai tokoh yang itu-itu saja dalam wacana Capres 2024.

"Demokrat menyampaikan kalau hasil survei ini merupakan perwujudan aspirasi rakyat kepada AHY sebagai harapan baru. Ada kejenuhan rakyat dalam melihat deretan nama calon pemimpin nasional yang seputar itu-itu saja," jelas Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Survei Para Ketum Parpol sebagai Capres Versi ARSC: Prabowo 37,92 Persen, Megawati 10,78 Persen

Menurut Herzaky, saat ini sosok AHY dipilih masyarakat karena selain merupakan Ketum Partai Demokrat, dia juga dianggap sebagai sosok yang pas jika disandingkan dengan tokoh bukan Ketum Parpol.

"Rakyat mencari siapa sosok pemimpin baru pengganti Jokowi yang bisa memberikan warna berbeda dalam kepemimpinan nasional di 2024," kata dia.

"Bukan hanya di deretan Ketum Parpol yang dianggap paling tepat sebagai Capres, melainkan juga disandingkan dengan calon pemimpin nasional di luar Ketum Parpol, AHY tetap masuk deretan teratas," sambungnya.

Herzaky mengklaim bahwa hasil survei ini menunjukan keyakinan masyarakat akan kapabilitas AHY sebagai Ketum Demokrat.

Selain itu, hasil survei dapat menjadi gambaran keberhasilan AHY menghadapi polemik kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat yang terjadi beberapa bulan belakangan.

"Keberhasilan AHY menangani para pelaku KLB ilegal dengan tegas, cepat dan tepat, serta menguatkan kebersamaan dan kekompakan struktur maupun kader merupakan salah satu faktor yang membuat tingkat kepercayaan publik meningkat drastis," papar Herzaky.

Baca juga: Survei ARSC Capres Perempuan 2024: Susi Pudjiastuti, Risma, dan Khofifah Tiga Teratas

Adapun survei tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Lima elektabilitas tertinggu Ketum Parpol berdasarkan survei tersebut adalah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memperoleh hasil 37,92 persen, kemudian disusul oleh Ketum PDI Perjuangan Mehawati Soekarnoputri dengan perolehan 10,78 persen.

AHY sebagai Ketum Partai Demokrat berada di peringkat ketiga dengan jumlah elektabilitas diangka 8,89 persen. Peringkat keempat diisi oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto dengan 8,27 persen.

Sementara itu Ketum Nasdem Surya Paloh ada di peringkat kelima dengan elektabilitas 6,78 persen.

Metode survei yang dilakukan oleh ARSC ini adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemerintah Berencana Terapkan Bebas Visa Kunjungan untuk Turis dari 20 Negara

Pemerintah Berencana Terapkan Bebas Visa Kunjungan untuk Turis dari 20 Negara

Nasional
Hadiri UNFCCC COP Ke-28 Dubai, Pertamina Patra Niaga Perkenalkan Upaya Tingkatkan Ekonomi Nelayan

Hadiri UNFCCC COP Ke-28 Dubai, Pertamina Patra Niaga Perkenalkan Upaya Tingkatkan Ekonomi Nelayan

Nasional
Kader PAN Diduga Joget di Kantor Kemendag, Ketua Bawaslu: Sudah Jadi Perhatian, Sedang Dikaji

Kader PAN Diduga Joget di Kantor Kemendag, Ketua Bawaslu: Sudah Jadi Perhatian, Sedang Dikaji

Nasional
Indonesia Teken Kontrak Pembelian 24 Unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk

Indonesia Teken Kontrak Pembelian 24 Unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk

Nasional
Beda dengan Jokowi, Ganjar Nilai Pembiayaan IKN Tak Harus Andalkan Investor

Beda dengan Jokowi, Ganjar Nilai Pembiayaan IKN Tak Harus Andalkan Investor

Nasional
Jokowi Minta Penyaluran Kredit ke UMKM Tak Cuma Lihat Agunan, tetapi Juga Prospeknya

Jokowi Minta Penyaluran Kredit ke UMKM Tak Cuma Lihat Agunan, tetapi Juga Prospeknya

Nasional
Transjakarta Ditempeli Stiker Caleg, Bawaslu: Kendaraan Pelat Kuning Tak Boleh untuk Kampanye

Transjakarta Ditempeli Stiker Caleg, Bawaslu: Kendaraan Pelat Kuning Tak Boleh untuk Kampanye

Nasional
Polri Antisipasi Ancaman Teror Saat Libur Nataru 2023/2024

Polri Antisipasi Ancaman Teror Saat Libur Nataru 2023/2024

Nasional
Kubu Anies: Ada Skenario Besar di Balik Ide Gubernur Dipilih Presiden dalam RUU DKJ

Kubu Anies: Ada Skenario Besar di Balik Ide Gubernur Dipilih Presiden dalam RUU DKJ

Nasional
Kejagung Sita 1.062 Gram Emas dan Uang Tunai Rp 76 Miliar Terkait Dugaan Korupsi IUP PT Timah

Kejagung Sita 1.062 Gram Emas dan Uang Tunai Rp 76 Miliar Terkait Dugaan Korupsi IUP PT Timah

Nasional
Sebut 42 Persen Publik Percaya Disinformasi Pemilu, Menkominfo: Jika Tak Diantisipasi, Bisa Lahirkan Polarisasi

Sebut 42 Persen Publik Percaya Disinformasi Pemilu, Menkominfo: Jika Tak Diantisipasi, Bisa Lahirkan Polarisasi

Nasional
Diminta Joget Saat Kampanye di Lampung, Anies: Kalau Ada Gagasan, Tak Perlu Berjoget

Diminta Joget Saat Kampanye di Lampung, Anies: Kalau Ada Gagasan, Tak Perlu Berjoget

Nasional
Disebut Pintar Merangkai Kata, Anies: Lebih Baik daripada Ditanya Diam Terus

Disebut Pintar Merangkai Kata, Anies: Lebih Baik daripada Ditanya Diam Terus

Nasional
Canangkan 12 Kampung KB di Papua Selatan, Kepala BKKBN: Wujudkan Keluarga Kecil Berkualitas

Canangkan 12 Kampung KB di Papua Selatan, Kepala BKKBN: Wujudkan Keluarga Kecil Berkualitas

Nasional
Polri Siapkan Konsep Rekayasa Lalu Lintas Saat Libur Nataru 2023/2024

Polri Siapkan Konsep Rekayasa Lalu Lintas Saat Libur Nataru 2023/2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com