Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,7 Juta Kasus Covid-19 di RI, Potensi Gelombang Kedua serta Kesenjangan Distribusi Vaksin Negara Maju dan Berkembang

Kompas.com - 23/05/2021, 07:02 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, hingga Sabtu (22/5/2021), total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.769.940 kasus.

Jumlah kasus Covid-19 ini terjadi setelah adanya penambahan 5.296 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE 22 Mei 2021: Bertambah 5.296, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.769.940 Orang

Sementara itu, pasien yang tutup usia setelah terpapar Covid-19 bertambah 132 orang, sehingga angka kematian mencapai 49.025 orang, terhitung sejak awal pandemi.

Selain itu, jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 3.353 orang. Dengan demikian, jumlah pasien sembuh mencapai 1.629.495 orang.

Potensi lonjakan kasus

Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, gelombang kedua kasus Covid-19 berpotensi terjadi di Indonesia.

Kenaikan kasus tersebut berpotensi terjadi di Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Kemungkinan gelombang kedua itu bisa saja terjadi. Saat ini kenaikan kasus positif sudah mulai terjadi," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Hari B Harmadi dalam diskusi virtual, Sabtu.

Baca juga: Satgas Sebut Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia Berpotensi Terjadi, Ini Sebabnya

Faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19 adalah lemahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam sebulan terakhir.

Kemudian, mobilitas masyarakat naik karena arus mudik, libur Idul Fitri, dan arus balik serta motivasi untuk mematuhi protokol kesehatan naik-turun.

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo mengingatkan, belum ada tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir.

Baca juga: Jokowi: Belum Ada Tanda-tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Tahun Kedua Bisa Lebih Mematikan...

Jokowi mengingatkan, gelombang kedua kasus Covid-19 bisa lebih mematikan.

"Dokter Tedros Dirjen WHO menyampaikan bahwa pada tahun kedua pandemi dampaknya bisa jauh lebih mematikan dibanding tahun pertama. Perkembangan varian-varian baru virus Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia," kata Jokowi saat berbicara dalam Global Health Summit 2021 yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (21/5/2021).

Kesenjangan distribusi vaksin Covid-19

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengkritik kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antarnegara yang terlihat nyata.

Kepala negara menyebutkan, 83 persen dari jumlah dosis vaksin Covid-19 secara global telah diterima negara-negara kaya.

"Kesenjangan itu sangat nyata terlihat. Negara-negara berkembang hanya menerima 17 persen (dari jumlah vaksin Covid-19 secara global)," kata Jokowi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com