JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Hari B Harmadi mengatakan, potensi terjadinya gelombang kedua penularan Covid-19 bisa terjadi.
Dia menyebutkan, ada dua faktor yang mendukung potensi tersebut.
"Kemungkinan gelombang kedua itu bisa saja terjadi. Saat ini kenaikan kasus positif sudah mulai terjadi," ujar Sonny dalam talkshow daring bertajuk "Varian Baru Covid-19", Sabtu (22/5/2021).
Kenaikan itu, lanjut dia, terutama terjadi di Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca juga: Vaksin Sinovac Mampu Turunkan Risiko Covid-19 Bergejala hingga Hari Ke-63, Bagaimana Setelahnya?
Sonny menuturkan, kontribusi kenaikan kasus Covid-19 terhadap pertambahan kasus covid 19 di Indonesia memang meningkat drastis.
"Ini yang kami kawatirkan, Ketua Satgas juga sudah sampaikan teori pingpong Covid-19 dari Jawa ke Sumatera, Sumatera ke Jawa dan seterusnya. Makanya kami melakukan berbagai upaya mitigasi agar apabila ada kenaikan, kita bisa menekan kenaikan itu semaksimal mungkin," jelasnya.
Faktor penyebab kedua, yakni tingkat kepatuhan protokol kesehatan di kalangan masyarakat memang turun pada hampir sebulan terakhir.
Di sisi lain, mobilitas masyarakat naik karena arus mudik, libur Idul Fitri, dan arus balik.
"Ini cenderung mendukung potensi kenaikan kasus," tegasnya.
Sementara itu terkait sikap kepatuhan masyarakat ada dua hal yang juga memengaruhi. Keduanya, yakni pengetahuan masyarakat dan motivasi masyarakat.
Sonny mengakui, motivasi masyarakat mematuhi protokol kesehatan masih naik-turun. Salah satu yang bisa menurunkan motivasi orang adalah adanya hoaks.
"Misalnya ada informasi soal orang kalau pakai masker terlalu lama itu mengurangi saturasi oksigen lalu itu berdampak kepada yang membaca informasinya," tutur Sonny.
"Sehingga hoaks-hoaks semacam itu yang saat ini kita perangi," tambahnya.
Baca juga: Jokowi: Jika Isu Distribusi Vaksin Tak Segera Ditangani, Makin Lama Pandemi Selesai
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
Hal itu disampaikannya saat berbicara dalam Global Health Summit 2021 yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (21/5/2021).