Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Telegram dan Whatsapp Mantan Jubir KPK Febri Diansyah Diretas

Kompas.com - 21/05/2021, 16:56 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengaku mengalami peretasan di akun Telegram dan Whatsapp miliknya.

Kepada Kompas.com, Jumat (21/5/2021), Febri menceritakan bahwa ia menerima notifikasi terkait adanya peretasan sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (20/5/2021).

"Notifikasi di Telegram awalnya saya terima sekitar pukul 22.00 WIB. Tapi notifikasi di Telegram incompleted," sebutnya.

"Kemudian masuk notifikasi di Whatsapp bahwa two step verivication saya reset. Padahal saya tidak pernah lakukan hal tersebut," sambung Febri.

Setelah hal itu terjadi, lanjutnya, aplikasi Whatsapp milik Febri tak bisa digunakan.

"Whatsapp saya tidak bisa digunakan beberapa waktu. Saya baru kontak teman-teman pagi," kata dia.

Baca juga: ICW Sebut Ada Upaya Peretasan dalam Konferensi Pers soal Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK

Febri mengaku sebelum akun Telegram dan Whatsapp miliknya diretas ia hadir sebagai narasumber dalam diskusi virtual bertajuk Halal Bihalal Kebangsaan yang ditayangkan di YouTube Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) dan membahas tentang polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang terjadi di KPK.

Ia mengatakan bahwa Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi KPK, Sujanarko juga hadir sebagai narasumber dalam acara virtual itu.

"Sebelumnya saya memang jadi narasumber acara ini. Bersama Pak Sujanarko juga," imbuh dia.

Belakangan diketahui akun Telegram milik Sujanarko juga diretas sejak pukul 20.31 WIB, Kamis.

Sementara itu, melalui akun Twitter pribadinya, penyidik senior KPK Novel Baswedan mengungkapkan juga mengalami hal serupa.

Sebagai informasi Novel dan Sujanarko adalah dua dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus atau Tak Memenuhi Syarat (TMS) dalam asesmen TWK.

Baca juga: KPK Terima 86 Laporan Penerimaan Gratifikasi Hari Raya Idul Fitri

Keduanya kemudian menjadi perwakilan 75 pegawai tersebut yang melakukan pelaporan terjadinya dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK dan Pimpinan KPK.

Selain itu Novel juga melaporkan adanya tindakan dugaan maladministrasi dari Pimpinan KPK pada Ombudsman RI.

Saat ini polemik tentang TWK masih terus berjalan.

Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers semalam, menyebut bahwa status alih kepegawaian para pegawai yang tak lolos TWK akan dibahas pada Selasa (25/5/2021) pekan depan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com