JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia meramaikan pemberitaan di desk nasional Kompas.com.
Ratusan juta data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun "Kotz". Dalam keterangannya, Kotz mengatakan data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.
Data tersebut termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal dunia. Dari data 279 juta orang tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi. Penjual juga menyertakan tiga tautan berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.
Salah satu artikel yang menarik perhatian para pembaca Kompas.com adalah langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang tengah menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.
Artikel tersebut pun menjadi berita terpopuler di desk nasional Kompas.com.
Selain itu, informasi mengenai tujuh daerah yang diminta memperbaiki penanganan Covid-19 juga menarik perhatian para pembaca Kompas.com.
Ketujuh daerah yang dimaksud yakni Kabupaten Sleman, Kota Salatiga, Kota Palembang, Kota Pekanbaru, Kabupaten Solok, Kota Bukitinggi, dan Kabupaten Deli Serdang.
Artikel yang berisikan ketujuh daerah yang diminta memperbaiki penanganan Covid-19 pun masuk ke dalam deretan berita populer di desk nasional Kompas.com.
Berikut paparannya:
1. Kominfo Telusuri Dugaan Kebocoran 279 Juta Data Penduduk
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mendalami dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia yang tengah ramai diperbincangkan di dunia maya.
Meski demikian, Kementerian Kominfo belum dapat memastikan apakah informasi 279 juta data penduduk itu bocor dan benar dijual di forum peretas Raid Forums.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan pihaknya langsung melakukan pendalaman untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.
"Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut. Saat ini belum bisa disimpulkan apakah data di Raid Forums itu benar kumpulan NIK KTP, BPJS, dan lain-lain," ujar Dedy sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (20/5/2021).
Selengkapnya baca juga: Kominfo Telusuri Dugaan Kebocoran 279 Juta Data Penduduk Indonesia