Menurut Lenny, dengan perempuan pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk usahanya, maka usahanya bisa berkembang dan naik kelas.
Terlebih, berdasarkan riset Bank Indonesia pada 2020, penjualan e-commerce meningkat 18 persen selama pandemi.
"Hal itu menjadi peluang tersendiri yang harus dioptimalkan para pelaku UMKM perempuan yang jumlahnya sangat besar di Tanah Air," kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2014-2018 tercatat sebanyak 99 persen dari total unit usaha ekonomi, 50 persennya adalah UMKM yang dikelola atau dimiliki perempuan.
Baca juga: Sarinah Gandeng Dufry, Produk UMKM Bakal Mengisi 100 Gerai Duty Free
Kemudian berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 tercatat perempuan yang bekerja di sektor ekonomi kreatif sebanyak 9,4 juta dengan perbandingan perempuan 55 persen dan laki-laki 45 persen.
Dalam UMKM, perempuan banyak bergerak pada 3 sektor yakni fashion, kuliner, dan kriya.
Fakta itu juga didukung survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 yang menunjukkan bahwa 4 dari 5 pelaku usaha menggunakan internet dan teknologi informasi.
Antara lain untuk pemasaran via online dan mendapatkan pengaruh yang positif bagi penjualan mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.