Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Komisioner KPK: Hasil TWK Harus Disampaikan Secara Transparan

Kompas.com - 20/05/2021, 16:28 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, Laode M Syarif mengatakan, semestinya hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) disampaikan secara terbuka atau transparan pada para pegawai KPK.

Hal itu disampaikan Laode menanggapi pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian yang menyebut bahwa TWK merupakan tes akademik.

"Academic integrity, saya sepakat, oleh karena itu maka hasilnya harus diberikan pada orang yang ikut tes. Saya ini dosen, kalau ada orang yang tidak lulus kita berikan hasilnya supaya dia tahu di bagian mana ia tidak lulus," kata Laode dalam tayangan Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (19/5/2021) malam.

Baca juga: Akui Tak Terlibat dalam Materi TWK, KPK: BKN yang Kembangkan

Selain itu, Laode menyebut bahwa semua insan KPK tidak sepakat jika ada orang-orang di dalam lembaga antirasuah itu yang memiliki paham radikal.

Oleh karena itu, jika asesmen TWK digunakan untuk mencari tahu apakah seseorang memiliki pemikiran ke arah itu, harus disampaikan secara terbuka.

"Make it open, saya yakin tidak ada 1 pun orang di KPK yang setuju ada pegawai yang radikal, atau alirannya tidak jelas," ucap dia.

Jika hasil TWK tidak disampaikan secara terbuka pada para pegawai yang tak lolos, menurut dia, tes itu tidak bisa disebut sebagai tes akademik.

"Kalau saya sih itu bukan akademik itu, akademik itu adalah dibertitahukan ketidaklulusannya di bagian mana," kata Laode.

Diberitakan sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyebutkan bahwa TWK adalah tes akademik.

Baca juga: KSP Sebut TWK Tes Akademik Tak Mungkin Dirancang untuk Membuang Orang

Donny menegaskan, dalam tes tersebut prinsip subyektifitas menjadi hal utama yang harus dicapai baik oleh si pembuat tes dan pihak yang berkepentingan dalam pengadaan tes itu.

Oleh karena itu, menurut Donny, TWK tidak mungkin berisi soal titipan yang dirancang untuk menyingkirkan seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com