Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Sebut Kota Padang Jadi Provinsi Padang...

Kompas.com - 19/05/2021, 15:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat menyebut Kota Padang di Provinsi Sumatera Barat sebagai "Provinsi Padang".

Hal itu diucapkannya saat memberikan sambutan usai meninjau lokasi pembangunan jalan tol Trans-Sumatera ruas Pekanbaru-Padang yang berada di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu (19/5/2021).

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Rabu pagi itu merupakan salah ucap.

Heru juga memastikan tidak ada alasan atau maksud tertentu dalam ucapan Jokowi.

"Enggak ada (alasan tertentu). Iya (salah pengucapan). Maksudnya itu Provinsi Sumatera Barat. Kota Padang kan ada jalan tol dari Pekanbaru sampai ke Padang," tutur Heru saat dikonfirmasi wartawan, Kamis.

Baca juga: Jokowi Harapkan Tol Pekanbaru-Bangkinang Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal

Kesalahan ucap itu bermula ketika Presiden menyebutkan pembangunan ruas tol tersebut sudah berjalan sepanjang 40 kilometer.

"Pagi hari ini saya mengunjungi dan melihat perkembangan pembangunan jalan tol Trans-Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru dan ini berada di sirip Pekanbaru-Bangkinang dan nanti ke arah Padang. Sudah berjalan kurleb 40 kilometer," ujar Jokowi dipantau dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Dirinya melanjutkan dengan pernyataan harapan agar pembangunan tol tersebut terus berkembang secara positif setiap hari.

Sebab, terbukanya ruas-ruas jalan tol baru akan mempermudah mobilitas barang dan orang.

Baca juga: Jokowi Berharap Tol Trans-Sumatera Bantu Peningkatan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan begitu, produk yang dihasilkan di daerah-daerah yang terhubung dengan jalan tol dapat memiliki daya saing.

Karena ruas tol yang dibangun saat ini akan menghubungkan Kota Pekanbaru dan Padang, Jokowi pun menyinggung soal daya saing produk dari kedua daerah yang masing-masing berada di Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat itu.

Namun, Jokowi pada akhirnya menyebutkan kata "Provinsi Riau" dan "Provinsi Padang".

"Produk-produk yang ada baik di Provinsi Riau dan di Provinsi Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik, terutama dalam rangka bersaing dengan produk dari negara-negara lain," tambah Presiden.

Baca juga: Pembangunan Tol Pekanbaru-Padang Berjalan 40 Km, Jokowi Sampaikan Sejumlah Harapan

Pernyataan Presiden ini pun menuai reaksi yang ramai di media sosial. Hingga pukul 13.50 WIB, "Provinsi Padang" menjadi trending topic di Twitter dengan 1.577 mention.

Warganet menyayangkan salah ucap provinsi yang dilakukan oleh seorang kepala negara. Mereka pun menyematkan potongan video saat Jokowi mengucapkan "Provinsi Padang".

Hingga berita ini ditulis, video kegiatan peninjauan Tol Trans-Sumatera yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden masih menampilkan kesalahan pengucapan Jokowi.

Namun, dalam siaran pers tertulis Sekretariat Presiden, kesalahan pengucapan itu telah direvisi menjadi "Kota Padang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com