Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, 3,6 Juta Orang Diperkirakan Balik dari Mudik, Ini Skenario Cegah Lonjakan Angka Covid-19

Kompas.com - 16/05/2021, 10:46 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah telah usai. Meski pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran, masih ada masyarakat yang nekat pulang ke kampung halaman.

Bahkan, Minggu (16/5/2021) hari ini diperkirakan sebagai puncak arus balik.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memprediksi, 3,6 juta orang akan kembali dari kampung halaman pada hari ini.

"Dari catatan kami, ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu H+2, itu kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta (orang). Itu jumlah yang banyak," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Polisi Tutup Akses Masuk Menuju Kawasan Wisata di Banten, Wisatawan yang Sudah Datang Dibubarkan

Untuk mencegah lonjakan virus corona akibat arus balik, pemerintah pun menyiapkan sejumlah skenario, mulai dari pembentukan pos rapid test antigen, hingga menyiapkan tempat karantina.

1. Rapid test antigen

Menhub Budi Karya mengatakan, pos rapid test antigen disiapkan di pintu masuk antara Sumatera dan Jawa serta Bali dan Jawa.

"Yang mandatory (wajib) akan dilakukan di dua tempat, di Bakauheni dan Gilimanuk," kata Budi Karya dalam konferensi pers, Sabtu (15/5/2021).

Selain di dua tempat tersebut, pos-pos rapid test antigen bakal diadakan di banyak tempat, utamanya di Pulau Jawa. Dalam hal ini, Kemenhub bekerja sama dengan Kementerian kesehatan.

"Kami bersama Kemenkes akan melakukan random testing di banyak kota, di banyak tempat terutama di seluruh Jawa," tuturnya.

Budi mengatakan, Kemenhub juga berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk mengantisipasi volume kendaraan di tol. Apabila volume kendaraan padat, kemungkinan akan diberlakukan sistem contraflow.

Selain itu, warga yang memasuki jalan tol wajib memiliki surat keterangan negatif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen.

"Kalau mereka belum, maka kami terpaksa melakukan random test di titik-titik tertentu yang dilakukan di rest area," kata dia.


2. Ratusan ribu alat

Sementara, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya menyiapkan 200.000 alat rapid test antigen untuk mengantisipasi lonjakan arus balik Lebaran 2021 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Doni mengatakan, stok alat rapid test antigen masih tersedia di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung.

"Stok di BPKP 50.000, milik Dinkes 12.000 sudah terdistribusi dan sudah dalam pelayaran dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni sebanyak 200.000 rapid test," kata Doni dalam konferensi pers virtual BNPB, Sabtu (15/5/2021).

Doni optimistis jumlah ketersediaan alat rapid test tersebut memadai untuk mengantisipasi kembalinya para pemudik dari Sumatera ke Jawa.

Menurut dia, upaya antisipasi arus balik pemudik di Lampung juga telah terkoordinasi dengan baik.

Doni mengaku telah menyaksikan langsung bagaimana seluruh instansi, baik yang berasal dari pusat maupun daerah telah melakukan kolaborasi dalam antisipasi pemudik.

"Semuanya berada pada satu komando, sehingga kami yakin dengan adanya sistem yang terintegrasi, maka semua kendala yang ada di lapangan akan bisa dipecahkan dengan lebih mudah," ujarnya.


3. RS hingga tempat karantina

Selain rapid test antigen, Doni memastikan, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif lainnya, seperti meningkatkan jumlah petugas pengambilan swab, tempat karantina, hingga rumah sakit.

Apabila tempat karantina masih kurang, pemerintah pusat bakal memberikan dukungan untuk menyiapkan hotel atau losmen yang tersedia di wilayah Lampung dan sekitarnya.

"Kemudian, Pemerintah Provinsi Lampung dan Dinas Kesehatan telah menginstruksikan seluruh rumah sakit yang ada di Lampung untuk menyiapkan diri, manakala ada peningkatan pasien Covid-19 dari pelaku perjalanan," kata Doni.

Sesuai perkiraan, kata Doni, mayoritas pemudik akan kembali ke Pulau Jawa dalam waktu dekat. Para pemudik itu diprediksi akan kembali dalam waktu yang relatif bersamaan.

"Diprediksi angka ini mungkin akan kembali pada waktu yang relatif tidak terlalu lama atau dalam waktu bersamaan. Sehingga semua langkah kesiapsiagaan, antisipatif, sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada," kata dia.

4. 1,5 juta pemudik

Sementara, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah warga yang nekat melakukan mudik Lebaran mencapai 1,5 juta orang.

Adapun, sebelumnya Kementerian Perhubungan memperkirakan, penduduk yang nekat mudik mencapai 7 persen atau 17 juta orang.

"Namun dengan Operasi Ketupat dan penyekatan-penyekatan yang dilakukan, data dari Kemenhub mengatakan sekitar 1,5 juta yang memaksa mudik," kata Airlangga dalam diskusi yang disiarkan di YouTube resmi BNPB, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah dan Antisipasi Penularan Corona Saat Arus Balik

Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran, kata Airlangga, pemerintah akan kembali menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Pemerintah juga melakukan monitoring dan menyediakan tempat isolasi jika saat diperiksa ada masyarakat yang positif Covid-19.

Airlangga mengklaim bahwa saat ini kasus Covid-19 Indonesia mengalami perbaikan yakni terakhir berada pada angka 2.633 kasus.

Namun, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada Jumat (14/5/2021) spesimen yang diperiksa pemerintah hanya 18.540 spesimen dari 15.945 orang.

"Kasus aktif 5,4 persen kesembuhan 91,8 (persen) dan meninggal 2,8 (persen)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com