Bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalami hal serupa jika warga nekat pulang ke kampung halaman.
"Apabila kita tidak sama-sama menjaga agar penularan tidak semakin meluas, contohnya dengan tetap mudik dan mengunjungi orangtua dan saudara di kampung halaman, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di Indonesia akan kembali meningkat, bahkan sama parahnya dengan di India," kata Wiku.
Baca juga: Vaksin dan Tes PCR Tak Jamin Bebas dari Covid-19, Masyarakat Diimbau Patuhi Larangan Mudik
Wiku meminta masyarakat Indonesia belajar dari peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara, salah satunya India.
Akibat kegiatan keagamaan dan politik yang menimbulkan kerumunan di India, positivity rate Covid-19 di Negara Lima Benua itu melonjak dari 3 persen menjadi 22 persen hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak butuh waktu lama untuk menaikkan kasus yang diakibatkan oleh abainya masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.
Akibat tingginya lonjakan kasus virus corona, mayoritas rumah sakit di India sudah tidak mampu lagi menampung pasien, baik yang menderita Covid-19 maupun penyakit lainnya.
Bukan hanya rumah sakit, tenaga medis, alat kesehatan, hingga obat-obatan yang dibutuhkan pun tidak lagi mencukupi.
"Jangan sampai kita berada dalam kondisi seperti ini," kata Wiku.
Baca juga: Panduan Lengkap Takbiran dan Shalat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi Covid-19
Berbeda dengan India, menurut Wiku, positivity rate di Indonesia saat ini, tepatnya di bulan Mei 2021, berada di titik terendah yakni 11,3 persen.
Ia meminta agar situasi ini dipertahankan, salah satunya dengan mematuhi larangan mudik.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan silaturahmi secara fisik selama Lebaran.
Untuk mencegah penyebaran virus, silaturahmi fisik disarankan diganti dengan bersilaturahmi secara virtual.
"Jangan lakukan silaturahmi fisik. Ketahuilah jika kita masih memaksakan untuk bertemu dalam rangka silaturahmi fisik baik dengan keluarga atau kerabat di manapun, maka kemungkinan besar kita dapat tertular dan menularkan virus Covid-19," kata Wiku.
324 daerah berstatus zona oranye
Dalam kesempatan yang sama, Wiku juga mengungkapkan saat ini ada 12 daerah berstatus zona merah dan 324 daerah berstatus zona oranye Covid-19.