Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Covid-19 yang Masih Bertambah dan Potensi Lonjakan Usai Libur Lebaran

Kompas.com - 12/05/2021, 06:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalami hal serupa jika warga nekat pulang ke kampung halaman.

"Apabila kita tidak sama-sama menjaga agar penularan tidak semakin meluas, contohnya dengan tetap mudik dan mengunjungi orangtua dan saudara di kampung halaman, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di Indonesia akan kembali meningkat, bahkan sama parahnya dengan di India," kata Wiku.

Baca juga: Vaksin dan Tes PCR Tak Jamin Bebas dari Covid-19, Masyarakat Diimbau Patuhi Larangan Mudik

Wiku meminta masyarakat Indonesia belajar dari peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara, salah satunya India.

Akibat kegiatan keagamaan dan politik yang menimbulkan kerumunan di India, positivity rate Covid-19 di Negara Lima Benua itu melonjak dari 3 persen menjadi 22 persen hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak butuh waktu lama untuk menaikkan kasus yang diakibatkan oleh abainya masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di media center Satgas Penanganan Covid, Kamis (29/10/2020).DOK. Humas BNPB Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di media center Satgas Penanganan Covid, Kamis (29/10/2020).

Akibat tingginya lonjakan kasus virus corona, mayoritas rumah sakit di India sudah tidak mampu lagi menampung pasien, baik yang menderita Covid-19 maupun penyakit lainnya.

Bukan hanya rumah sakit, tenaga medis, alat kesehatan, hingga obat-obatan yang dibutuhkan pun tidak lagi mencukupi.

"Jangan sampai kita berada dalam kondisi seperti ini," kata Wiku.

Baca juga: Panduan Lengkap Takbiran dan Shalat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi Covid-19

Berbeda dengan India, menurut Wiku, positivity rate di Indonesia saat ini, tepatnya di bulan Mei 2021, berada di titik terendah yakni 11,3 persen.

Ia meminta agar situasi ini dipertahankan, salah satunya dengan mematuhi larangan mudik.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan silaturahmi secara fisik selama Lebaran.

Untuk mencegah penyebaran virus, silaturahmi fisik disarankan diganti dengan bersilaturahmi secara virtual.

"Jangan lakukan silaturahmi fisik. Ketahuilah jika kita masih memaksakan untuk bertemu dalam rangka silaturahmi fisik baik dengan keluarga atau kerabat di manapun, maka kemungkinan besar kita dapat tertular dan menularkan virus Covid-19," kata Wiku.

324 daerah berstatus zona oranye

Dalam kesempatan yang sama, Wiku juga mengungkapkan saat ini ada 12 daerah berstatus zona merah dan 324 daerah berstatus zona oranye Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com