Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizeq Jelaskan soal Hadirnya Pengurus FPI hingga Ustaz Abdul Somad di Megamendung

Kompas.com - 10/05/2021, 15:15 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rizieq Shihab menyatakan, tidak pernah ada undangan resmi yang dilayangkan kepada pengurus DPP Front Pembela Islam (FPI) saat dia akan hadir di Markas Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Bogor pada 13 November 2020.

Menurut dia, pengurus DPP FPI hanya diajak hadir lewat percakapan di WhatsApp.

"Kami tidak mengundang orang DPP. Itu pun kami ajak WA-an saja. Kalau bisa hadir, ya hadir. Itu pun tidak semua," kata Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, dikutip dari Kompas TV, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Jadi Ahli di Sidang Rizieq, Refly Harun Sebut Pelanggar yang Sudah Jalani Sanksi Tak Perlu Dipidana

Rizieq pun mengatakan, mereka yang hadir hari itu hanya sebagian dari pengurus inti, yakni sejumlah ketua umum dan beberapa ketua bidang.

"Pengurus DPP yang saya hitung ada 100 orang lebih yang intinya saja. Seperti ketua umum, ketua bidang. Itu pun tidak semua hadir," ujar dia. 

Tamu lain yang turut hadir di pondok pesantren pada hari itu yakni Ustaz Abdul Somad. Rizieq mengatakan, kehadiran Abdul Somad sudah atas seizin dirinya.

"UAS dibawa oleh salah satu pengurus DPP, dan meminta izin. Karena beliau takut sulit ketemu habib, beliau mau pulang ke Pekanbaru, saya izinkan," ujar dia.

Rizieq mengatakan, selain pengurus DPP FPI dan Abdul Somad, tidak ada tamu lain di pondok pesantren.

Sisanya adalah warga Markaz Syariah yang terdiri dari para guru dan santri, pengurus yayasan, serta pekerja pesantren.

"Itu yang saya sebut warga MS. Santri, guru dan keluargnya, juga para pegawai baik kantor maupun pekerja di perkebunannya," kata Rizieq.

Baca juga: Rizieq Shihab Masih Ingin Hadirkan Saksi Meringankan, Sidang Tuntutan Diundur

Ia menegaskan, acara di pondok pesantren hari itu merupakan acara internal. Soal jumlah orang yang hadir, Rizieq mengaku tak bisa menyebutkan secara pasti.

"Saya tidak bisa sebutkan, tetapi jumlah santri di MS itu ada 130 santri. Kemudian, pengurus yayasan 24 orang, tapi tidak hadir semua. Karena ada yang tinggal di Jakarta. Kemudian para pekerja, petani, kalau ditotal kurang lebih 27 sampai 30 orang. Itu pun mereka menyebar ya," ujar Rizieq.

"Kalau dari luar ya UAS, Kiai Sabri (Ahmad Sabri Lubis). Kiai Sabri pun saya anggap keluarga besar MS karena putranya pernah di pondok pesantren kami," ujar dia. 

Dalam kasus kerumunan di Megamendung, Rizieq menjadi tersangka tunggal.

Kerumunan massa timbul saat Rizieq hadir di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, pada 13 November 2020.

Rizieq disangka melanggar Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan/atau Pasal 216 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com