Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Ada 3 Skenario Pilpres 2024

Kompas.com - 08/05/2021, 15:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai ada tiga skenario yang dapat terjadi pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menurut Qodari, salah satu skenario yang dapat terjadi adalah kembali majunya Presiden Joko Widodo yang berduet dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk berlaga melawan kotak kosong.

"Skenario satu, Jokowi-Prabowo berpasangan melawan kotak kosong, tentunya ini akan terjadi apabila amandemen masa jabatan presiden bisa 3 periode," kata Qodari dalam sebuah webinar, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Sekjen Gerindra: Internal Memohon Pak Prabowo Bersedia Maju di Pilpres 2024

Qodari berpendapat, amendemen Undang-Undang Dasar 1945 untuk membolehkan masa jabatan presiden menjadi tiga periode bukan mustahil untuk dilakukan.

Pasalnya, menurut Qodari, hampir seluruh partai di Senayan sudah menjadi partai pendukung Jokowi, menyisakan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan.

Namun, dua partai tersebut juga tidak memiliki cukup suara untuk menandingi gemuknya koalisi partai pendukung Jokowi.

"Apalagi kalau nanti PKS ikut mendukung, makin kuat lagi nih Jokowi-Prabowo, Demokrat tinggal sendirian," kata dia.

Qodari melanjutkan, skenario kedua yang mungkin terjadi adalah adanya dua calon presiden yang akan berhadapan yakni Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Menakar Peluang Prabowo pada Pilpres 2024

Menurut Qodari, kans Prabowo terbuka karena Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo hanya butuh berkoalisi dengan satu partai menengah untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden. 

Sedangkan, Anies dinilai memiliki peluang karena namanya selalu muncul dalam tiga besar survei calon presiden serta memiliki popularitas yang tinggi.

"Karena dia Gubernur DKI Jakarta, maka popularitas Anies ini akan bisa dipertahankan secara ajeg, ada Covid tidak ada Covid itu dia akan terus tinggi publikasinya," ujar Qodari.

Adapun skenario ketiga adalah pilpres diikuti oleh tiga calon presiden yakni Prabowo, Anies, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketiga nama itu secara konsisten selalu menempati posisi tiga besar dalam survei elektabilitas calon presiden yang digelar sejumlah lembaga survei.

Baca juga: Pengamat: Pertemuan Anies-AHY Bagian dari Penjajakan Pilpres 2024

Namun, menurut Qodari, Ganjar memiliki tantangan karena kenaikan elektabilitas Ganjar dinilai lebih banyak dipengaruhi oleh publikasi soal penanganan Covid-19.

"Katakan Covid relatif reda di Indonesia, maka publikasi kepada Ganjar akan menurun," kata dia.

Selain itu, ia menilai PDI-P sebagai partai yang menaungi Ganjar juga belum menunjukkan dukungan kepada Ganjar untuk pilpres mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com