JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penelitian Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyebut masyarakat semakin takut untuk berpendapat di muka publik.
Hasil survei LP3ES menunjukkan 52,1 persen responden setuju saat ini ancaman kebebasan sipil meningkat, sehingga masyarakat makin ketakutan dalam berpendapat, berekspresi dan berkumpul serta berserikat.
“Kondisi ini juga diperkuat dengan kinerja sektor pemerintahan, di mana kebebasan berorganisasi atau berpendapat mendapat penilaian publik hanya sebesar 59,2 persen," kata Peneliti LP3ES, Erwan Halil, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Survei LP3ES: PDI-P, Demokrat, Gerindra Jadi Partai yang Paling Banyak Dipilih jika Pemilu Saat Ini
Di sisi lain, Erwan menuturkan, mayoritas masyarakat saat ini masih tetap intens mengikuti perkembangan informasi terkait sosial politik melalui media massa dan media sosial.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat tidak apatis terhadap isu-isu aktual.
Bahkan, Erwan mengungkapkan, masyarakat memberi perhatian pada sejumlah isu, antara lain konflik Partai Demokrat, korupsi bansos, bom bunuh diri Makassar, hingga kandidat calon presiden 2024.
“Melalui media, masyarakat kita memberikan perhatian pada isu-isu yang dianggap penting,” kata Erwan.
Baca juga: Survei LP3ES: 63,1 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin
Survei LP3ES diikuti oleh 1.200 responden usia dewasa yang tersebar di 34 kota besar di Indonesia.
Pelaksanaan survei dilakukan pada 8 sampai 15 April 2021 dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hasil survei, Peneliti LIPI Firman Noor menyampaikan, perhatian masyarakat terhadap isu seperti konflik partai merupakan indikasi pentingnya memperkuat kelembagaan politik.
Baca juga: LP3ES: KLB Kubu Kontra-AHY Jadi Penanda Kemunduran Demokrasi
Firman mengatakan, kelembagaan politik yang baik seharusnya lebih fokus membangun sistem internal dibandingkan dengan figur politik hingga kaderisasi yang berlangsung terus-menerus.
“Perhatian yang besar dari masyarakat pada isu sosial dan politik sangat baik dalam membangun rasionalitas demokrasi” ujar Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.