JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong batal digelar pada 9 Mei 2021.
Ia mengatakan, vaksinasi gotong goyong diputuskan akan digelar mulai 17 Mei 2021 atau setelah hari raya Idul Fitri.
"Saya luruskan, vaksinasi gotong royong bukan tanggal 9 Mei tapi 17 Mei. Jadi setelah Lebaran baru ada vaksinasi gotong royong dilakukan," kata Arya dalam diskusi secara virtual, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Selasa Pekan Depan, Kadin Akan Sosialisasikan Vaksinasi Gotong Royong
Arya menjelaskan, alasan mengapa pelaksanaan vaksinasi gotong goyong dimulai setelah Lebaran 2021 adalah agar pelaksanaannya tak terganggu hari libur.
"Kalau dipepet minggu ini nanti ada yang sudah divaksin, ada yang berapa ribu orang tertunda karena (libur) Lebaran, kita kan lebih lihat ke tanggal saja, maka ditunda sampai 17 Mei supaya selesai Lebaran sudah langsung lancar ke depannya," ujarnya.
Arya mengatakan, pembelian vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong ini ditanggung oleh perusahaan dan diberikan secara gratis kepada seluruh karyawan atau buruh.
Selain itu, kata Arya, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut BUMN bisa bekerja sama dengan pihak swasta.
Baca juga: Kadin Berharap Vaksinasi Gotong Royong Dimulai pada 9 Mei 2021
"Pengadaan vaksin pun dilakukan Bio Farma atau BUMN, pelaksanaan vaksinasinya bisa kerja sama dengan swasta," ucapnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong merupakan salah satu upaya untuk mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Sehingga dengan langkah ini maka herd immunity terjadi percepatan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Kamar Dagang dan Investasi Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani berharap penyuntikan vaksin Covid-19 gotong royong dapat dimulai pada 9 Mei 2021.
Hal ini ia sampaikan dalam merespons kedatangan vaksin Sinopharm ke Indonesia pada Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Satgas: 900.000 Dosis Vaksin Sinopharm Digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong
"Harapannya pada tanggal 9 Mei sudah bisa dimulai penyuntikannya," kata Rosan kepada Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).
Rosan mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kepastian harga dari PT Bio Farma.
Kepastian harga yang dimaksud Rosan yakni biaya yang harus dibayarkan perusahaan untuk mengakses vaksin Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.