Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jawa Timur Antisipasi Dampak Kepulangan 14.000 Pekerja Migran

Kompas.com - 05/05/2021, 22:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan langkah antisipasi terhadap dampak kepulangan pekerja migran.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memperkirakan jumlah pekerja migran yang akan tiba melalui Bandara Internasional Juanda mencapai 14.000 orang.

"Diperkirakan kepulangan pekerja migran Indonesia ini bisa mencapai 14.000 orang. Oleh karenanya kami saat ini sedang berkonsentrasi mengantisipasi dampak kepulangan dalam jumlah besar itu," ujar Emil, dalam talkshow yang ditayangkan akun YouTube BNPB, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Migrant Care: 20 Persen Pekerja Migran Indonesia Tak Digaji Sejak Pandemi

Menurut Emil, kepulangan pekerja migran terus meningkat sejak Januari 2021. Jumlah tersebut tercatat dari data kedatangan pekerja migran secara harian di Bandara Juanda.

Kondisi ini, menurut Emil, bertepatan dengan habisnya masa kontrak pekerja migran.

"Bandara Juanda sebagai salah satu titik masuk pekerja migran Indonesia. Biasanya rata-rata per hari di Januari ada 100 (orang), Februari 200 (orang). Sejak April hingga 4 Mei saja sudah hampir 900 (orang)," kata Emil.

Baca juga: BP2MI: 49.682 Pekerja Migran Harus Pulang ke Indonesia pada April dan Mei

Ia menuturkan, pemprov telah mengoordinasikan proses karantina bagi pekerja migran untuk mencegah penularan Covid-19.

"Walau dari negara asal sudah membawa surat bebas Covid-19, begitu landing ternyata kita temukan 33 orang yang positif Covid-19," ungkap Emil.

"Makanya jika positif, kita bawa ke RS Lapangan di Indrapura. Tetapi jika negatif Covid-19 tetap dikarantina di Asrama Haji Sukolilo selama beberapa hari," tambah Emil.

Baca juga: Presiden Minta Pangdam dan Kapolda Awasi Kepulangan Pekerja Migran Indonesia

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, berdasarkan data kontrak yang berakhir pada April-Mei 2021, Jawa Timur menjadi salah satu dari sejumlah daerah yang paling banyak akan menerima kepulangan pekerja migran.

Adapun beberapa daerah lain yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Utara.

Wiku juga mengingatkan, pengawasan pekerja migran yang tiba dari luar negeri tetap mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021.

Baca juga: 103 Pekerja Migran dari Malaysia Pulang ke Indonesia

Semua pekerja migran yang kembali harus menunjukkan surat negatif hasil tes swab PCR, melalukan tes swab PCR saat kedatangan, menjalani karantina, dan selanjutnya melakukan tes swab PCR pasca-karantina.

"Oleh karena itu, saya meminta kepada pekerja migran yang tiba dari luar negeri untuk mengikuti ketentuan ini," tambah Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com