Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ingatkan Masyarakat Banyak Beramal pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Kompas.com - 05/05/2021, 14:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat untuk terus banyak beramal, terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah dengan wakaf.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam unggahan Instagram-nya, Rabu (5/5/2021)

"Pada 10 hari terakhir Ramadhan, saya ingin menyampaikan pesan bahwa banyak amalan yang sangat baik yang bisa dikerjakan," tulis Ma'ruf dalam caption video yang diunggahnya.

Baca juga: Satgas Ingatkan 5 Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri untuk Daerah Zona Kuning dan Zona Hijau

Ma'ruf mengatakan, bagi umat Muslim, ada sedekah yang wajib dan ada yang sunah.

Pada Ramadhan ini, yang wajib dilakukan yakni beramal dengan zakat, sedangkan sunnah yang salah satu bisa dilakukan adalah wakaf.

Jika melihat masa Rasulullah SAW, kata dia, hampir semua sahabatnya berwakaf karena nilai manfaatnya besar dalam membangun kesejahteraan masyarakat, kebaikan, dan kemakmuran.

"Banyak yang berpikir bahwa wakaf itu sebatas benda tak bergerak berupa tanah. Itu pun masih terbatas pada 3 M (masjid, madrasah, makam). Nah, sekarang pemerintah sedang mengembangkan dan melakukan transformasi wakaf, terutama pengembangan wakaf uang, wakaf nuqud," tulis Ma'ruf.

Maruf mengatakan, pada tahun 2002 Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah membuat fatwa diperbolehkannya wakaf uang.

Menurut dia, pengembangan wakaf uang memiliki fleksibilitas karena bisa diinvestasikan dan diportfolio di berbagai usaha pengembangan.

Baca juga: Masjid Agung Al-Barkah Bekasi: Dari Surau di Tanah Wakaf Menjelma Miniatur Timur Tengah

Bisa juga semacam SUKUK yaitu Surat Berharga Syariah Negara.

"Pemerintah sekarang ini sedang berupaya untuk memfasilitasi dan mendorong supaya wakaf uang yang diharapkan menjadi dana abadi umat yang bisa membiayai kegiatan dakwah, sosial, dan pendidikan," kata dia.

Menurut Ma'ruf, hal itu pula yang membuat pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).

Namun, dalam program tersebut, kata dia, pemerintah hanya menjadi fasilitator.

Baca juga: Wapres Dorong BWI Memperbaiki Tata Kelola Wakaf

Sebab, pemerintah hanya ingin mendorong supaya potensi masyarakat lewat wakaf tersebut bisa dikembangkan.

Kemudian, seluruh manfaatnya juga akan dikembalikan kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com