Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen, Stafsus Jokowi: Kita Akan Segera Masuk ke Zona Positif

Kompas.com - 05/05/2021, 13:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta menyebut, perekonomian Indonesia di masa pandemi kian membaik.

Meski pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 masih minus 0,74 persen, namun, dibandingkan dengan tiga kuartal sebelumnya, angka ini telah menunjukan perbaikan.

“Selisih tipis, yang hanya sebesar minus 0,74 persen secara tahunan dibanding masa sebelum pandemi, menunjukan perekonomian kita sanggup bertahan. Kita akan segera masuk ke zona positif," kata Arif dalam keterangan tertulis, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: RI Masih Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen pada Kuartal I-2021

Arif merinci, pada awal pandemi atau kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi anjlok di angka minus 5,32 persen.

Dua kuartal selanjutnya ekonomi Indonesia juga masih mengalami kontraksi, yakni minus 3,49 persen pada kuartal III-2020 dan minus 2,19 persen pada kuartal IV-2020.

Namun, diproyeksikan, pertumbuhan kuartal II, III dan IV tahun ini akan berada pada zona positif.

"Ekonomi Indonesia tahun 2021 secara akumulasi akan tumbuh positif dibandingkan tahun 2020 lalu," ujar Arif.

Baca juga: Komisi VI DPR RI Harap Kepala BRIN Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Teknologi

Arief mengatakan, Presiden Joko Widodo optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada kuartal kedua dan kuartal berikutnya di tahun 2021.

Untuk memastikan target itu tercapai, pemerintah terus mengupayakan penanganan pandemi sesuai protokol kesehatan. Pemerintah ingin mempertahankan tren penurunan kasus aktif Covid-19.

Selain itu, sebagaimana arahan Presiden, setiap daerah didorong untuk mempercepat serapan anggaran. Presiden juga sudah meminta kepala daerah meningkatkan investasi swasta di wilayah mereka untuk memperbanyak lapangan kerja.

Dengan kerja sama yang solid dari banyak pihak, kata Arif, konsumsi masyarakat dapat tumbuh tinggi.

Hal ini diharapkan dapat semakin memulihkan pertumbuhan ekonomi.

"3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) tidak boleh diabaikan, jangan mudik, belanja lebih baik secara online, selain vaksinasi akan terus digenjot pemerintah," kata Arif.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen, BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontraksi Terdalam

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi minus 0,74 persen.

Dengan angka tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum mampu kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II-2020. Kala itu, ekonomi RI minus 5,32 persen.

"Kalau dibandingkan posisi kuartal I-2020, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi 0,74 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com