Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Corona B.1.617 Masuk ke Indonesia, Satgas Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.com - 05/05/2021, 06:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengumumkan bahwa varian virus corona B.1.617 sudah masuk ke Indonesia.

Meski begitu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak panik, namun tetap waspada.

"Kita harus waspada karena varian corona yang berasal dari India yaitu B.1.6.17 telah masuk ke Indonesia. Saya meminta kepada masyarakat untuk tidak panik," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus, Wiku meminta masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak merupakan bentuk perlindungan diri yang wajib diterapkan untuk mencegah penularan virus mutasi.

Bersamaan dengan itu, kata Wiku, pemerintah mengantisipasi penyebaran varian baru virus ini dengan mengawasi masuknya pekerja migran Indonesia yang tiba dari luar negeri.

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Sampaikan Narasi yang Sama soal Larangan Mudik Lebaran

Salah satunya, yaitu dengan melakukan serangkaian tahapan penapisan bagi seluruh pekerja migran yang baru tiba di Tanah Air.

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pengawasan dilakukan dengan melibatkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Kapolda di seluruh wilayah.

"Hal ini dilakukan untuk memudahkan kontrol terhadap TKI yang pulang ke Tanah Air sekaligus mencegah adanya oknum yang melakukan pelanggaran terkait prosedur kedatangan ke Tanah Air," kata Wiku.

Sebelumnya diberitakan, tiga varian virus corona dari luar negeri telah masuk ke Indonesia. Ketiganya yakni varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, serta B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Tenaga Kesehatan Terpapar Varian Virus Corona B.1.617, Kemenkes Telusuri Asal Penularan

Kemudian, varian B.1.351 ditemukan di Bali.

"Iya benar demikian (B.1.617 di Jakarta dan B.1.351 di Bali)," ujar Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Nadia juga membenarkan bahwa ada 13 kasus positif Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan varian B.1.1.7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com