Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar

Kompas.com - 05/05/2021, 04:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas PDI-P dengan perolehan 25,3 persen.

Pernyataan itu disampaikan Burhanuddin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas partai-partai politik di Indonesia.

Adapun pada Maret 2021, PDI-P mengantongi elektabilitas sebesar 20,9 persen. Sementara pada April 2021, elektabilitas PDI-P berada di angka 25,3 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 24 Persen Pilih Jokowi, 16,4 Persen Prabowo

"PDI-P biarpun 25,3 persen, ada kenaikan dari bulan Maret. Tetapi masih stagnan dibanding tahun lalu," ujar Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk 'Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran', sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).

Jika PDIP menduduki posisi pertama, posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra. Partai yang digawangi oleh Prabowo Subianto itu memiliki elektabilitas sebesar 13,1 persen.

Hanya saja, elektabilitas Gerindra mengalami penurunan hampir 4 persen.

Sebab pada Maret 2021, Gerindra tercatat mengantongi elektabilitas sebesar 17 persen.

"Gerindra agak menurun karena kebetulan elektabilitas Pak Prabowo juga menurun sebagai capres," kata Burhanuddin.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Disusul Anies, dan Ganjar

Posisi ketiga diraih oleh Partai Golkar yang juga mengalami kenaikan elektabilitas. Jika pada Maret 2021 hanya mengantongi 7,6 persen, terkini Golkar memiliki elektabilitas sebanyak 9,2 persen.

"Kemudian ada Partai Demokrat yang naik cukup besar (elektabilitasnya), dari 5 persen menjadi 8 persen," ungkapnya.

Selanjutnya, ada PKB dan PKS yang sama-sama tercatat memiliki elektabilitas di angka 7,2 persen.

Burhanuddin mengatakan elektabilitas PKS cenderung stabil, sementara PKB mengalami kenaikan dari survei sebelumnya. Kemudian ada PPP yang mengalami kenaikan elektabilitas dari 0,4 persen menjadi 2,4 persen.

Disusul Nasdem dengan elektabilitas 2,3 persen (mengalami penurunan), dan PAN dengan elektabilitas 1,5 persen (mengalami kenaikan).

Selain itu, ada Perindo dengan elektabilitas 1,2 persen, PSI 0,4 persen, Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PBB 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, Berkarya 0,1 persen, dan lainnya 0,1 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Sebut Bursa Capres Diisi Nama Lama, Bahkan Jokowi Tertinggi

"Namun responden yang belum punya pilihan partai politik cukup tinggi yaitu sebesar 21,1 persen," tandasnya.

Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 13-17 April 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak.

Tingkat kekeliruan atau margin of error tercatat kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

**

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Survei Indikator: Elektabilitas PDIP-Golkar-Demokrat Naik, Gerindra Menurun, PKS Stabil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com