Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Nilai Ekspor Sarang Walet dan Porang Ditingkatkan

Kompas.com - 04/05/2021, 16:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar nilai ekspor komoditas sarang burung walet dan porang ditingkatkan.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/5/2021).

"Saya selaku Mentan (Menteri Pertanian) akan bersama-sama dengan Mendag (Menteri Perdagangan) sepenuhnya untuk mencoba melakukan upaya-upaya maksimal memberikan ruang bagi petani porang dan tentu petani rumah burung walet agar bisa kita mendapatkan nilai-nilai ekspor yang lebih banyak," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, seusai rapat terbatas, Selasa.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Penguatan Green dan Blue Economy

Menurut Syahrul, Jokowi menginstruksikan agar budi daya sarang burung walet dan tanaman porang diakselerasi dari hulu ke hilir. Hal itu dapat ditempuh melalui sejumlah upaya.

Misalnya, mengasistensi atau melakukan pembinaan-pembinaan teknik kepada petani porang dan sarang burung walet. Upaya lainnya yakni mengelompokkan daerah produsen.

"Kalau (budi daya) burung walet tentu itu berkait dengan rumah walet," terang Syahrul.

Tak hanya sampai di situ, bersama-sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian  akan melakukan pendampingan budi daya sarang burung walet dan tanaman porang hingga ke proses industri.

Selanjutnya, pada tahap ekspor, Kementerian Perdagangan akan melakukan pengaturan.

Sebagaimana arahan Jokowi, lanjut Syahrul, akselerasi pengembangan budi daya dua komoditi tersebut harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi rakyat.

"Bapak Presiden meminta semua berpihak pada rakyat dan tidak ada hal-hal yang harus dibuat ribet dan regulasi-regulasi menjadi hambatan-hambatan," tutur dia.

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Jokowi Kembali Perintahkan Belanja Pemerintah Dipercepat

Dalam kesempatan yang sama Mendag Muhammad Lutfi menyebut bahwa Indonesia menjadi produsen utama sarang burung walet untuk dunia. Bahkan, 80 persen sarang burung walet di dunia disuplai dari Tanah Air.

Pada tahun 2020 Indonesia mengekspor 540 juta dolar sarang burung walet. Total sebanyak 1.316 ton sarang burung walet yang berhasil diekspor.

Potensi yang begitu besar ini akan terus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Kementerian Perdagangan akan mengadakan streamlining daripada proses-proses perizinan ekspor dan memastikan bahwa kita akan mendapatkan harga yang terbaik untuk sarang burung walet tersebut," kata Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com