JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, keluarga berperan penting dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
Sebab, keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang peranannya sangat diperlukan untuk ketahanan pangan, terutama pada masa pandemi Covid-19.
"Keluarga sebagai komunitas masyarakat terkecil di masyarakat memegang peranan penting dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional," kata Ma'ruf di acara Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Amaliyah Ramadhan 1422 H secara virtual, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Wapres Sebut Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Turun
Ma'ruf mengatakan, ketahanan pangan keluarga adalah tingkatan kemampuan dalam menyediakan bahan makanan yang cukup, aman, dan bergizi.
Penyediaan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari guna mencapai hidup aktif dan sehat.
Berdasarkan survei Pusat Penelitian Ekonomi LIPI (P2E LIPI) akhir 2020 tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan keluarga, sebagian besar rumah tangga atau 64 persen berada dalam kategori tahan pangan (food secure).
Sisanya adalah kelompok rentan yang berada dalam kategori rawan pangan, yaitu rawan pangan tanpa kelaparan sebanyak 28,84 persen, rawan pangan kelaparan moderat sebanyak 10,14 persen, dan rawan pangan kelaparan akut sebanyak 1,95 persen.
"Terhadap kelompok rentan ini, yang bekerja di sektor informal dan berpendapatan tidak tetap serta kelompok rumah tangga miskin, pemerintah telah melakukan program jaring pengaman sosial selama masa pandemi Covid-19," kata dia.
Baca juga: Wapres: Diperlukan Ketahanan Pangan yang Dimulai dari Keluarga
Pada 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 230,21 triliun, sedangkan pada 2021 untuk bidang perlindungan sosial dialokasikan Rp 110,2 triliun.
Berdasarkan survei P2E LIPI itu pula, kata Ma'ruf, diketahui bahwa ketidaktahanan pangan dalam keluarga tidak selalu identik dengan kemiskinan.
"Tapi lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang pangan dan gizi, perilaku dan pola konsumsi pangan, serta pilihan diet masing-masing orang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.