Selain itu, terdapat pula satu kolam sentuh dengan topik tide pool. Kolam ini memungkinkan pengunjung untuk melihat lebih dekat dan berinteraksi dengan ikan-ikan dan museum bahari di dalam gedung.
Fasilitas yang ada diharapkan dapat menjadi sarana baru untuk memperkenalkan serta mengarusutamakan kelautan dan perikanan kepada khalayak luas.
Baca juga: KKP Salurkan Modal ke Nelayan Natuna
Adapun daftar koleksi ikan yang saat ini dipelihara di Schooling Aquarium sebagian besar adalah ikan yang hidup di perairan Pangandaran.
Beberapa koleksi ikan diperoleh melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat Riset Kelautan. Ada pula yang berasal dari sumbangan pribadi dan institusi tertentu.
Sementara itu, Museum Bahari menampilkan materi-materi pameran berupa program dan kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta sejumlah koleksi lain, seperti Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), fosil-fosil ikan, serta instrumentasi yang menggambarkan teknologi kelautan dan perikanan.
Kemudian ada tunnel aquarium, jenis akuarium raksasa yang dirancang untuk menjadi akuarium alami yang menampilkan aquascape dari sebuah ekosistem air tawar secara lengkap.
Baca juga: KKP Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Pengawasan Kedatangan Penumpang dari India
Akuarium tersebut memiliki panjang 47 meter (m), lebar rata-rata 3 m, dan kedalaman 3 m. Selain itu, akuarium ini dibuat dengan akrilik setebal 8 sentimeter (cm) dan digadang dapat memecahkan rekor sebagai akuarium alami terbesar di dunia.
Rekor akuarium terbesar di dunia saat ini masih dipegang oleh Oceanário de Lisboa di Portugal yang memiliki panjang 40 m.
Jika berhasil, akuarium itu tentu akan menjadi ikon bagi Indonesia dan dunia. Diharapkan nantinya dapat merangsang tumbuhnya industri ikan hias di Tanah Air.
Posisi PIAMARI sendiri terletak di salah satu destinasi wisata pantai terkemuka di Jabar, dengan jumlah kunjungan hingga 3 juta per tahun. Ini merupakan lokasi strategis yang akan memunculkan faktor potensial yang mendukung terwujudnya misi PIAMARI.
Baca juga: Suharjito, Penyuap Eks Menteri KKP Edhy Prabowo, Divonis 2 Tahun Penjara
Di samping eduwisata, PIAMARI juga akan fokus pada kegiatan riset teknologi kelautan. Beberapa riset, di antaranya pengembangan wahana dan instrumentasi pengukuran, pemantauan dinamika pesisir laut, pemantauan kebencanaan (tsunami), serta kegiatan produksi kelautan dan perikanan, khususnya energi baru terbarukan, garam, perikanan tangkap, dan budi daya.
Perlu diketahui, sejak 2020, para peneliti dan perekayasa yang ditugaskan di PIAMARI telah melakukan berbagai kegiatan kerekayasaan pembuatan prototipe alat dan mesin teknologi kelautan.
Terdapat dua jenis prototipe yang dihasilkan oleh Unit Rintisan Riset Teknologi Kelautan, yakni Perangkat Ukur Murah Muka Air Laut (PUMMA) sebanyak tujuh unit dan Pemantau Parameter Lingkungan Tambak Garam (PENTAGAR) sebanyak empat unit.
Prototipe PUMMA didedikasikan untuk menunjang sistem peringatan dini tsunami. Sementara PENTAGAR digunakan untuk mendukung manajemen produksi garam nasional.
Baca juga: Masih Calon Pulau, KKP Cek Lebih Lanjut Kemunculan Pulau Baru Usai Badai Seroja