JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua panitia acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, Haris Ubaidillah, mengaku tidak menyangka acara tersebut dihadiri oleh banyak orang.
Hal itu disampaikan Harris saat bersaksi dalam sidang pemeriksaan terdakwa kasus kerumunan Petamburan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
"Sayang berjuta sayang, acara ini makin malam ternyata jemaah yang hadir makin banyak, ini di luar perkiraan kita," kata Haris dalam persidangan, Senin.
Haris menuturkan, pihaknya menyadari acara Maulid dan pernikahan tersebut digelar di tengah pandemi dan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Kerumunan Petamburan, Panitia Maulid dan Pernikahan Putri Rizieq Bantah Tutup Jalan
Oleh sebab itu, kata Haris, pihak panitia benar-benar fokus meyiapkan diri untuk memastikan protokol kesehatan terjaga selama acara berlangsung.
"Bahkan saya juga membuat video secara pribadi mewakili panitia untuk melaksanakanan protokol kesehatan dengan benar," kata dia.
Ia menyebut, imbauan agar jemaah mematuhi protokol kesehatan juga terus disampaikan selama acara berlangsung.
"Bahkan laskar-laskar itu saya perhatikan pada pegang toa-toa yang kecil-kecil itu untuk mengimbau pelaksanaan protokol kesehatan," kata Haris.
Namun, ia mengakui jemaah yang hadir begitu banyak dan di luar perkiraan. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk menyudahi acara sebelum tengah malam.
Baca juga: Sidang Rizieq Shihab Hari Ini, 2 Saksi dari Pihak Terdakwa Dihadirkan
Padahal, kata Haris, acara Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh FPI biasanya berlangsung hingga waktu subuh tiba.
"Sekali lagi, sayang berjuta-juta sayang, manusia jemaah yang hadir itu di luar kemampuan kami untuk menangani apa yang kami mampu," ujar Haris.
Haris merupakan salah satu terdakwa dalam kasus kerumunan Petamburan.
Terdakwa lain dalam kasus ini adalah Rizieq Shihab, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.