JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Safari mengatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi terkait gejala dan kelumpuhan yang dialami seorang guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Susan Antela seusai disuntik vaksin Covid-19.
Ia mengatakan, hasil investigasi menunjukkan tidak ada bukti yang cukup untuk mengaitkan sakit yang dialami Susan dengan vaksinasi Covid-19 yang dijalani.
"Saat ini tidak cukup bukti untuk mengkaitkan KIPI tersebut dengan imunisasi," kata Hindra saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Guru Susan di Sukabumi Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Keluarga: Berharap Kembali Sehat
Ia mengatakan, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin mendiagnosis Susan mengalami Guillain-Barre Syndrome yaitu kondisi penyakit saraf.
"Diagnosis yang dibuat tim dokter RSHS yaitu Guillain-Barre Syndrome," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami sejumlah gejala seusai disuntik vaksin Covid-19.
Perempuan bernama Susan Antela (31) yang tinggal di Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, itu mengalami lumpuh setelah mengikuti vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan adik Susan bernama Yayu (26).
Baca juga: Kronologi Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Menurut Yayu, 10 menit setelah disuntik vaksin, kakaknya mengalami gejala pusing, mual dan tubuh yang terasa lemas.
"Nah, pada saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak. Teteh (kakak) sampai bilang darahnya mancer (menyembur) katanya kayak gitu, terus disuruh duduk. Disuruh duduk bukannya membaik, malah merasa sesak," ujar Yayu saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Kamis (29/4/2021).
Pada saat itu, Susan diminta oleh petugas medis untuk berbaring karena gejala yang dirasakan.
Namun, menurut Yayu, bukannya membaik, keadaan kakaknya malah semakin parah.
Baca juga: Seorang Guru di Sukabumi Lumpuh dan Sulit Melihat Setelah Vaksinasi, Ini Kata Kadinkes
Tangan dan kaki Susan terasa kaku. Selain itu, penglihatannya menjadi buram.
Sementara itu, paman Susan bernama Opi S (43) mengatakan, peristiwa itu terjadi sebulan yang lalu.
Saat itu, Susan bersama ratusan guru SMK di Cisolok mengikuti vaksinasi oleh pihak Puskesmas Cisolok.
"Setelah divaksin yang kedua, Susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, enggak bisa ngomong, enggak bisa lihat. Setelah dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung," kata Opi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.