Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.672.880 Kasus Covid-19 Indonesia dan Rencana Sosialisasi Vaksin Gotong Royong

Kompas.com - 02/05/2021, 06:27 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun melanda Indonesia. Namun, penularan virus corona SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 itu masih terjadi dan kasusnya terus bertambah.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (1/5/2021) menunjukkan, ada 4.512 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu, menyebabkan total kasus Covid-19 kini mencapai 1.672.880 orang sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 4.512, Total Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 1.672.880

Kasus baru itu diketahui dari pemeriksaan terhadap 63.217 spesimen dalam sehari. Pada periode 30 April-1 Mei 2021, ada 41.722 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah memeriksa 14.682.656 spesimen dari 9.863.143 orang. Satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Kasus baru Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Satgas mencatat ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta 926 kasus baru, Jawa Barat 754 kasus baru, Riau 377 kasus baru, Jawa Timur 231 Kasus Baru, dan Bangka Belitung 200 kasus baru.

Penyebaran Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 4.512 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Selain kasus positif, pemerintah juga melaporkan penambahan 4.344 pasien sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 sampai saat ini berjumlah 1.526.978 orang.

Kemudian, ada penambahan 131 pasien yang meninggal dunia. Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 45.652 orang.

Data Satgas juga menunjukkan kasus aktif Covid-19 kini ada 100.250 orang.

Baca juga: UPDATE: Ada 100.250 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 69.943 orang yang kini berstatus suspek.

Vaksinasi tahap kedua

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tercatat ada 7.667.583 orang yang telah menerima vaksin dosis kedua pada Sabtu (1/5/2021).

Masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia. Mereka adalah sasaran pada program vaksinasi tahap kedua.

Sementara jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 12.443.263 orang.

Baca juga: UPDATE 1 Mei: 7.667.583 Masyarakat Sudah Divaksin Dosis Kedua, 12.443.263 Dosis Pertama

Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin India, vaksin buatan India, vaksin virus corona India. Dua vaksin corona India menuai kontroversi.SHUTTERSTOCK/PalSand Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin India, vaksin buatan India, vaksin virus corona India. Dua vaksin corona India menuai kontroversi.

Hingga tahap kedua ini pemerintah menargetkan 40.349.049 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Cakupan vaksinasi tahap kedua baru mencapai 30,84 persen untuk dosis pertama dan 19,00 persen dosis kedua.

Sementara vaksinasi tahap pertama yang menargetkan tenaga kesehatan cakupan sudah mencapai 101,60 persen untuk dosis pertama dan 92,19 persen untuk dosis kedua.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Lambat, DMI dan Kemenkes Buka Sentra Vaksinasi di Masjid

Sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Sebanyak 1.492.324 tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.353.996 telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik ditargetkan sebanyak 17.327.167 orang.

Data pemerintah menunjukkan 8.402.310 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 4.798.214 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sementara sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Hingga saat ini, sebanyak 2.547.889 orang lansia telah divaksinasi dosis pertama dan 1.515.373 lansia telah mendapatkan dosis kedua.

Baca juga: Seputar Perkembangan Vaksinasi Gotong Royong yang Perlu Diketahui

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Sosialisasi Vaksin Gotong Royong

Kamar Dagang dan Investasi Indonesia (Kadin) akan menyosialisasikan program vaksinasi gotong royong, pada Selasa (4/5/2021) pekan depan.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani berharap penyuntikan vaksin Covid-19 gotong royong dapat dimulai pada 9 Mei 2021.

"Kita akan lakukan sosialisasi pada hari Selasa ke perusahaan ini. Kita siapkan vaksin center untuk perusahaan kecil dan UMKM," kata Rosan kepada Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Kadin Berharap Vaksinasi Gotong Royong Dimulai pada 9 Mei 2021

Rosan mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kepastian harga dari PT Bio Farma untuk bisa menyuntikan vaksin Sinopharm yang baru saja sampai di Indonesia.

Kepastian harga yang dimaksud yakni biaya yang harus dibayarkan perusahaan saat mengakses vaksin.

"Kami menunggu masukan harga dari Bio Farma dan juga menunggu proses halal dari MUI," ujar dia.

Vaksin Covid-19 tahap 10 telah tiba di Indonesia pada Jumat (30/4/2021) siang. Vaksin yang berasal dari China tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Baca juga: Kedatangan Vaksin Sinopharm, Izin Darurat, dan Rencana Vaksinasi Gotong Royong

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang berada di lokasi mengatakan, vaksin tersebut ada dua jenis, yakni vaksin asal Sinovac Biotech Ltd sebanyak 6 juta dosis dan vaksin dari Sinopharm China National Pharmatical Corporation sebanyak 482.400 dosis.

"Telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi dari Sinopharm," kata Johnny.

Vaksin Sinopharm akan digunakan untuk vaksinasi gotong royong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com