Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Hobi, Personel TNI Ini Berhasil Lawan Trauma Jadi Cuan Penopang Ekonomi

Kompas.com - 30/04/2021, 17:35 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Bangkit melalui passion

Selama pelatihan, Miaji mengambil jurusan auto mekanik motor. Melalui Pusrehab, ia semakin serius menggeluti hobinya di bidang otomotif menjadi sebuah passion.

Kurang lebih empat bulan mengikuti pelatihan, ia memberanikan diri untuk membuka sebuah bengkel motor bore up sederhana di depan rumahnya.

Sebagai informasi, bore up atau stroke up adalah modifikasi pada mesin motor dengan menambah atau memperbesar kapasitas silinder atau cylinder capacity (cc).

Dengan modal Rp 5 juta dari hasil jual motornya, Miaji mulai melakukan riset tentang jenis motor yang disukai oleh anak muda. Dari riset ini, ia bersikeras membuat sepeda motor dengan kualitas terbaik.

“Apabila ada orang yang ingin memperbaiki motornya, misal seluruh biaya perbaikan butuh Rp 2 juta mereka akan membayar uang muka Rp 500.000. Nah, sisanya pakai dari modal saya dulu,” kata tentara yang bersekolah di militer Ambon ini.

Baca juga: Bengkel di Mall, Kini Emak-emak Bisa Servis Mobil Sambil Belanja

Miaji mengaku, cara tersebut ia lakukan selama satu sampai dua tahun hingga modalnya kembali. Lebih lanjut ia mengungkapkan, dalam setahun, keuntungan yang ia dapat mungkin bisa untuk membeli satu motor baru dan menopang ekonomi keluarga setiap hari.

Ia menjelaskan, khusus untuk pembuatan motor balap biasa dikerjakan secara borongan. Modifikasinya sendiri membutuhkan biaya mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per motor. Adapun pengerjaan satu motor bore up dibutuhkan waktu selama 3 bulan.

“Saya waktu itu menjadi single fighter, melakukan apapun sendiri. Namun, setelah mulai berkembang saya punya dua karyawan yang ingin belajar juga cara merakit motor bore up. Walaupun sekarang karyawan cuma satu yang penting hasilnya baik,” ucap Miaji.

Tidak berselang lama, ia vakum sementara karena mendapat tawaran dari Pusrehab untuk mengembangkan keahliannya menuju tingkat mahir. Keahlian ini didapatkan Miaji selama pelatihan empat bulan.

Baca juga: Hari Terakhir Beli Pelatihan Prakerja Gelombang 16, 8.000 Orang Terancam Dicabut Kepesertaannya

Dari keseriusan Miaji mengembangkan usahanya, ia pun sudah memiliki sejumlah pelanggan tetap.

Ia mengungkapkan, mayoritas pelanggannya adalah laki-laki dari rentang usia anak muda sampai orang tua. Domisili pelanggan Miaji pun sangat beragam, mulai dari wilayah Jawa Timur (Jatim), Lampung hingga Kalimantan.

Menurutnya, hal itu tidak lepas dari peran sosial media (sosmed). Selain melayani pelanggan dari orang per orang, ia juga kerap mendapat pesanan dari Facebook atau Instagram.

“Berdagang itu harus melek teknologi supaya maju agar produk kita dikenal banyak orang. Dari sosmed kita bisa memposting dagangan dan mereka bisa menilai apakah produksi yang kita hasilkan bagus atau tidak,” ucap Miaji.

Selain sosmed, Miaji mengandalkan kemajuan usahanya dari relasi dan kepercayaan. Sedari remaja, ia mengaku suka bergaul. Sebab, kata dia, banyak teman itu juga banyak rejeki.

Baca juga: Universitas Ciputra: 8 Jenis Usaha Rumahan yang Menjanjikan Saat Pandemi

Terlebih kepercayaan yang sudah dibangun membuat dia berpikir lebih rasional. Bagi Miaji, menanggalkan seragam militernya berarti harus berperan secara menyeluruh sebagai masyarakat pada umumnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com