JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap telah menemukan cairan triacetone triperoxide (TATP) saat menggeledah eks markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat. Penggeladahan dilakukan usai mantan petinggi FPI, Munarman, ditangkap Densus 88 Antiteror dan ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana terorisme.
Selain itu juga ditemukan botol-botol berisi serbuk yang diduga sebagai bahan peledak. Seluruh temuan itu saat ini tengah diteliti di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Kendati begitu, anggota tim kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar, membantah bahwa barang bukti yang ditemukan polisi itu merupakan bahan peledak. Aziz mengatakan, cairan yang disita polisi bukan TATP, melainkan cairan pembersih toilet.
Dikutip dari artikel "Triacetone triperoxide characterization by FT-ICR mass spectrometry: Uncovering multiple forensic evidence" yang terbit dalam jurnal Forensic Science International Volume 301 Edisi Agustus 2019, TATP merupakan jenis bahan peledak yang umum digunakan kelompok teroris atau kriminal.
Baca juga: Polisi Sita Tabung Isi Serbuk hingga Cairan TATP di Bekas Markas FPI
TATP mudah disintesiskan dengan reagen lain dan sulit terdeteksi karena tidak memiliki kandungan nitrogen.
Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Chairil Anwar menjelaskan, TATP adalah senyawa peroksida yang sangat mudah meledak.
"Triacetone triperoxide, hampir semua senyawa peroksida mudah meledak," ujar Chairil saat dihubungi, Rabu (28/4/2021).
Chairil mengatakan, TATP sering digunakan oleh teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) karena daya hancurnya yang mematikan. Saking berbahayanya, TATP dijuluki sebagai "Mother of Satan".
Baca juga: Mengenal TATP, Bahan Baku Peledak Berjuluk Mother of Satan yang Ditemukan di Bekas Markas FPI
Sementara itu, berdasarkan penelusuran pada sejumlah merek cairan pembersih WC atau porselen, tidak ada yang memiliki kandungan TATP.
Sejumlah pembersih WC hanya mengandung bahan asam aktif asam klorida atau hydrochloric acid (HCl) yang berguna untuk menuntaskan kerak kotoran dan noda.
HCl bersifat korosif, bukan eksplosif. Namun, bisa menyebabkan kebakaran dalam kondisi tertentu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.