JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi menyebut faktor usia tetap akan mempengaruhi daya dukung kapal sebagai alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Karena usia itu berkaitan dengan daya dukung pelatihan selama hidup kapal. Jadi menurut saya faktor usia tetap akan mempengaruhi," ujar Ade dalam Diskusi Satu Meja di Kompas TV, Kamis (29/4/2021).
Ade mengatakan, persiapan logistik dan daya dukung juga mempunyai pengaruhi besar atas ketahanan suatu kapal.
Begitu juga dengan stok sparepart bagian kapal. Sparepart tersebut dinilai tidak bagus jika terus ditahan di gudang. Sebab, hal itu akan memiliki pengaruh ketika dipasang ke kapal.
"Contoh sensor peluru kendali. Itu hanya aktif 20 tahun. Setelah 20 tahun dia tidak akan memiliki kemampuan sensoring sasaran atau sebenarnya termo sensornya akan mati," kata Ade.
Demikian juga yang berkiatan dengan pelatihan. Menurut Ade, semakin tua usia kapal otomatis intensitas pelaksanaan latihan kedaruratan kian tinggi.
Karena itu, ketika intensitas latihan tinggi maka akan timbul kelemahan pada kapal usia tua. Misalnya, kebocoran hingga tabrakan dan sebagainya.
Baca juga: TNI AL: Batas Waktu Kelayakan KRI Nanggala-402 Berakhir September 2022
Dalam pandangannya, ada sejumlah poin yang akan selalu dihadapi bagi kapal-kapal usia tua.
"Pertama, kelelahan matrial. Kedua, retakan-retakan. Ketiga, ada sistem yang sering terjadi kerusakan," kata dia.
Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 milik TNI AL tenggelam di perairan Bali Rabu (21/4/2021). Kapal selam itu diketahui buatan Jerman tahun 1979 atau kini telah berusia 41 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.