Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Bertemu, Golkar dan PKS Sepakat Jauhi Politik Identitas

Kompas.com - 29/04/2021, 22:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Kamis (29/4/2021).

Salah satu poin dari hasil pertemuan tersebut adalah kedua partai sepakat untuk menjauhi politik identitas dan mendahulukan politik kebangsaan.

"Juga dibahas tentang politik kebangsaan di mana ke depan kita akan mendahulukan politik kebangsaan dan juga diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis.

Menurut Airlangga, hal tersebut dilakukan demi membangun kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan politik yang lebih kondusif.

Dia mengatakan, kedua partai sepakat menjauhi politik identitas dan mendahulukan politik kebangsaan untuk bisa bersama menyejahterakan masyarakat.

Baca juga: Bertemu Ketum Golkar, Presiden PKS Sampaikan Usul Pembebasan Pajak Sepeda Motor

Di sisi lain, Airlangga mengaku bahwa partainya menghargai posisi PKS yang berada di luar pemerintahan.

Kedua partai menyatakan pentingnya saling menghargai kendati berada di jalan yang berbeda.

"Posisi per hari ini kami saling menghargai Partai Golkar di pemerintahan. Partai Keadilan Sejahtera itu berada di luar pemerintah. Sehingga kita ke depannya adalah menghargai perbedaan, namun mengutamakan persamaan," ungkap dia.

Sementara itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu berharap, persaingan politik pada Pemilu 2024 mendatang akan mengedepankan politik gagasan, bukan politik pembelahan.

Dia menerangkan, semangat politik gagasan itu yang melatarbelakangi PKS menggelar silaturahim kebangsaan dengan berbagai partai politik, termasuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada hari ini.

"Tidak kalah penting, memastikan kualitas pemilu 2024 dengan komitmen menghadirkan politik gagasan, bukan politik pembelahan. Kualitas demokrasi Indonesia harus dipastikan naik kelas menjadi demokrasi substansial, bukan sekadar demokrasi prosedural," kata Syaikhu dalam siaran pers, Kamis.

Baca juga: Bertemu Golkar dan PKS, PPP Akui Persiapan Jelang 2024

Syaikhu menambahkan, pertemuan antara PKS dan Golkar hari ini adalah bagian dari tugas partai politik dalam era demokrasi.

Ia juga menyebut, salah satu tugas partai politik itu adalah melahirkan regenerasi kepemimpinan nasional.

"Kami mengajak untuk sama-sama menjaga prinsip-prinsip negara demokrasi yang sehat. Salah satunya memastikan regenerasi kepemimpinan nasional harus tetap berjalan sesuai amanat konstitusi UUD NRI tahun 1945," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Golkar dan PKS Sepakat Jauhi Politik Identitas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com