JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Tim Advokasi Partai Demokrat, Mehbob mengatakan, tiga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat telah menjadi sasaran teror yang dilakukan oleh sejumlah orang tak dikenal.
Atas hal tersebut, pihaknya langsung melayangkan surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berisikan permohonan perlindungan hukum untuk ketiga ketua tersebut.
"Teror itu berlangsung sejak Minggu lalu. Ketiga ketua DPC kami menerima panggilan dari orang-orang tidak dikenal," kata Mehbob dalam keterangannya, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Mengatasnamakan Diri sebagai Partai Demokrat, Moeldoko dkk Disomasi
Mehbob mengatakan, tiga ketua DPC yang diteror itu di antaranya Ketua DPC Konawe Barat Jefri Prananda, Ketua DPC Muna Barat Laode Abdul Gamal, dan Ketua DPC Buton Utara Muliadin Salemba.
Menurut Mehbob, tiga ketua DPC itu ditelpon oleh orang tak dikenal dan meminta agar mereka mencabut laporan polisi di Polda Metro Jaya tertanggal 18 April 2021.
Adapun, laporan tersebut dibuat oleh tiga ketua DPC terhadap kuasa hukum kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang pimpinan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Tiga ketua DPC itu mengaku telah jadi korban pencatutan nama dan pemalsuan tanda tangan yang diduga dilakukan oleh sembilan pengacara," kata dia.
Baca juga: Sebut Kubu Moeldoko 2 Kali Absen Sidang, Demokrat: Perilaku Memalukan
Usai menerima teror, kata Mehbob, tiga ketua DPC itu melaporkan kepada DPP Partai Demokrat.
Berdasarkan laporan tersebut, DPP Partai Demokrat melayangkan surat kepada Kapolri. Surat itu juga ditembuskan kepada Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Sulawesi Tenggara, dan Kapolres setempat.
"Suratnya tertanggal 20 April 2021, dan kita serahkan pada tanggal 21 April 2021," ujar dia.
Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan kecaman atas perilaku teror tersebut.
Baca juga: Demokrat Laporkan Kuasa Hukum Kubu KLB atas Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan dan Surat Kuasa
Menurut dia, Partai Demokrat mengecam keras perilaku teror yang dilakukan oleh oknum tak dikenal terhadap tiga Ketua DPC Partai Demokrat.
"Kami mengecam keras perilaku tak beradab dan memalukan ini. Lagi-lagi, menggunakan intimidasi, ancaman, dan teror kepada para pengurus dan kader kami. Bukan hanya demokrasi yang terancam, melainkan hukum pun seakan diinjak-injak oleh mereka," ucap Herzaky.
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (20/4/2021), Mehbob juga telah meminta kepolisian mengusut kasus dugaan pencatutan nama tiga Ketua DPC Partai Demokrat.
Pencatutan itu terkait gugatan terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat yang diajukan kubu kongres luar biasa (KLB) pimpinan KSP Moeldoko.
Mehbob menilai, para pengacara penggugat AD/ART yang melayangkan surat gugatan dan mencatut nama tiga Ketua DPC tersebut hanyalah korban.
Menurut dia, ada orang yang lebih kuat di balik pencatutan nama tiga Ketua DPC.
"Kuasa hukum para penggugat diduga telah menggunakan Surat Kuasa Palsu. Kami juga meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dalang Surat Kuasa Palsu yang diberikan kepada sembilan pengacara gerombolan ini," kata Mehbob dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.