JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi Rabu (28/4/2021).
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72P/2021 Tentang Pembentukan dan Pengubahan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Pelantikan tersebut sekaligus menegaskan terbentuknya Kementerian Investasi sebagai kementerian baru di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Presiden Lantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi
Pembentukan kementerian ini sebelumnya telah disetujui DPR lewat hasil keputusan Badan Musyawarah (Bamus) yang membahas surat dari Presiden Joko Widodo mengenai pertimbangan pengubahan kementerian Nomor R-14/Pres/03/2021.
Berdasarkan keputusan DPR itu, Kementerian Investasi merupakan peningkatan dari lembaga sebelumnya yakni BKPM.
Persoalan investasi memang menjadi fokus pemerintahan Presiden Jokowi.
Sebelum adanya kementerian baru ini, koordinasi investasi berada di bawah wewenang Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada saat itu, BKPM yang sudah ada memiliki tugas mengeksekusi setiap investasi yang dilobi oleh Luhut.
Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia: dari Sopir Angkot, Kepala BKPM, Kini Menteri Investasi
Luhut sendiri pernah memberikan pendapat tentang adanya dua lembaga investasi di pemerintahan. Menurut dia, kementeriannya dan BKPM memiliki tugas masing-masing.
"Tak masalah. BKPM tinggal eksekusi (investasi) yang saya dorong. Mungkin karena senioritas saya, pengalaman saya, saya diberi (tugas koordinasi investasi) agar lebih gampang," ucap Luhut.
Sementara itu, Presiden Jokowi pernah mengatakan ada dua hal yang membuat perekonomian Indonesia bisa sehat atau baik. Keduanya yakni aktvitas investasi dan ekspor harus ditingkatkan.
"Negara kita sekarang ini, ada dua yang akan menjadikan kita ekonominya sehat. Pertama investasi harus banyak, kedua ekspornya harus gede (besar)," kata Jokowi di acara pelepasan ekspor di Pabrik Mayora-PT. Torabika Eka Semest di kawasan Cikupa, Tangerang pada 18 Februari 2019.
Baca juga: Cerita Jokowi, Namanya Sering Dipakai Bahlil untuk Selesaikan Masalah Perizinan