JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi mengingatkan para kepala daerah soal dampak libur panjang Idul Fitri 1422 apabila tidak diantisipasi dengan baik.
Hal ini disampaikannya dalam rangka mengingatkan pemerintah daerah menghadapi arus mudik dan libur Idul Fitri 1422 Hijriah.
Jokowi mengingatkan, pada 2020, ada empat kali libur panjang yang menyebabkan kasus Covid-19 naik drastis.
Baca juga: Jokowi: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Baru 19 Juta Dosis, Harus Kita Kejar
Pertama, selepas libur panjang Idul Fitri 2020, tercatat lonjakan kasus positif sampai 93 persen.
"Kemudian (usai liburan) Agustus tahun lalu naik 119 persen, libur Oktober (2020) naik 95 persen," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).
"Libur tahun baru naik sampai 78 persen. Liburan pada dua pekan lalu (naik) hampir 2 persen, maka hati-hati dengan libur panjang. Kita ini mau libur panjang Idul Fitri," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan kondisi Covid-19 di Indonesia pada Januari 2021.
Saat itu, kasus aktif harian Covid-19 di Indonesia mencapai angka 14.000-15.000 kasus yang merupakan dampak jangka panjang dari libur Natal dan tahun baru.
Kemudian, keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) pernah mencapai di atas 80 persen.
"Saya selalu memantau kondisi harian di Wisma Atlet, itu pernah mencapai 92 persen, teetapi sekarang dua minggu lalu turun mencapai 21 persen," ujar Jokowi.
"Sekarang naik lagi 25 persen, terus akan kita tekan. Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik Lebaran, hati-hati, cek, kedalikan yang mudik itu sangat penting sekali," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Hati-hati, 18,9 Juta Orang Masih Nekat Akan Mudik Lebaran
Jokowi juga menekankan agar semua pemerintah daerah mencermati situasi penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing.
Terlebih, saat ini di sejumlah daerah mulai terpantau kenaikan kasus Covid-19.
Dia lantas menyebutkan sejumlah daerah terus dipantau karena menunjukkan kurva kenaikan kasus baru.
"Perlu saya sampaikah hati-hati. Di daerah-daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimatan Barat, NTT , Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti," kata dia.