Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Hati-hati Libur Panjang Lebaran, Kendalikan Mudik Itu Penting

Kompas.com - 29/04/2021, 06:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah berhati-hati menghadapi masa libur Lebaran 2021.

Menurut Jokowi, mengendalikan masyarakat yang mudik penting dilakukan supaya tidak kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 seperti tahun lalu.

"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang. Kita ini mau libur panjang di Idul Fitri, " ujar Jokowi saat memberikan pengarahan secara virtual kepada kepala daerah yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Ganjar Tegaskan Tidak Ada Dispensasi Mudik Bagi Santri di Jawa Tengah

Jokowi mengingatkan, pada 2020, ada empat kali libur panjang yang menyebabkan kasus Covid-19 naik drastis.

Selepas libur panjang Idul Fitri 2020, tercatat lonjakan kasus positif sampai 93 persen.

"Kenaikannya sangat melompat, Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, Agustus tahun lalu naik 119 persen, libur Oktober (2020) naik 95 persen," ucap Presiden.

"Libur tahun baru naik sampai 78 persen. Oleh sebab itu, hati-hati, hati-hati. Liburan pada dua pekan lalu (naik) hampir 2 persen, maka hati-hati," kata dia. 

Jokowi mengungkapkan, saat ini di sejumlah daerah mulai terpantau kenaikan kasus Covid-19.

Baca juga: Mencontoh Presiden Jokowi untuk Tak Mudik pada Lebaran Tahun Ini...

Dia lantas menyebutkan sejumlah daerah terus dipantau karena menunjukkan kurva kenaikan kasus baru.

"Perlu saya sampaikah hati-hati. Di daerah-daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimatan Barat, NTT , Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti," kata dia. 

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan soal kondisi Covid-19 di Indonesia pada Januari 2021.

Saat itu, kasus aktif harian Covid-19 di Indonesia mencapai angka 14.000-15.000 kasus.

Sementara itu, saat ini angka kasus aktif harian sudah berhasil ditekan dan berada pada 4.000-6.000 kasus.

Kemudian, keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) pernah mencapai di atas 80 persen saat itu. 

"Saya selalu memantau kondisi harian di Wisma Atlet, itu pernah mencapai 92 persen, tetapi sekarang dua minggu lalu turun mencapai 21 persen," ujar Jokowi.

"Sekarang naik lagi 25 persen, terus akan kita tekan. Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik lebaran, hati-hati, cek, kedalikan yang mudik itu sangat penting sekali," kata dia.

Baca juga: Tegaskan Larangan Mudik, Satgas Covid-19: Mohon Keegoan Ditunda Sejenak

Sebab, berdasarkan hasil survei yang digelar pemerintah terkait dengan mudik sebelum ada larangan mudik, menunjukkan bahwa masyarakat yang berkeinginan mudik itu sebanyak 89 juta orang.

"Sebanyak 89 juta orang itu kurang lebih (setara jumlahnya) dengan 33 persen dari penduduk kita. Kemudian begitu ada larangan mudik turun 11 persen tetapi angkanya 29 juta," ujar Jokowi.

"Lalu begitu kita sosialisasikan kepada gubernur, bupati, wali kota soal larangan mudik, angkanya turun menjadi 7 persen, tetapi masih setara dengan 18,9 juta orang yang masih akan mudik," kata dia.

Oleh karena itu, menurut kepala negara, kebijakan larangan mudik harus terus disampaikan agar keinginan masyarakat bisa ditekan.

Baca juga: Dishub Jabar: Istilahnya Bukan Mudik, tetapi Bepergian dengan Protokol Kesehatan

Jokowi juga mengingatkan pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan oleh masyarakat.

"Kuncinya ada di situ, disiplikan masyarakat secara ketat melalu protokol kesehatan. Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idul Fitri," ujar dia.

"Tetapi saya menyakini bila pemerintah daerah dibantu forkompinda semuanya segera mengatur, mengendalikan dan disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikan tidak seperti tahun lalu sebesar 93 persen," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com