Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Peredaran Narkoba Diusut Tuntas Sampai ke Akarnya

Kompas.com - 28/04/2021, 20:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada seluruh anggota Polri untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

Ia berkomitmen bahwa Polri akan menindak tegas jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya.

"Tidak ada toleransi bagi para pengguna atau pun pelaku utamanya. Beri tindakan tegas dan usut tuntas sampai ke akar-akarnya," kata Sigit dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Ia juga menegaskan, apabila ada anggota Polri yang terlibat dalam jaringan narkoba harus diusut tuntas.

Kemudian, Sigit meminta kepada seluruh jajarannya untuk berkoordinasi dengan seluruh stakeholder seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam hal ini Bea Cukai.

"Lalu dengan rekan-rekan kita yang ada di Lapas untuk memonitor sehingga peredaran narkoba bisa kita cegah semaksimal mungkin," tuturnya.

Baca juga: Polri Ungkap Peredaran 2,5 Ton Sabu Jaringan Timur Tengah-Malaysia

Hal itu, kata dia, perlu dilakukan karena jaringan internasional narkotika dapat merambah ke mana saja.

Oleh karena itu, diakuinya Polri sepakat bersama seluruh stakeholder untuk bersama memerangi narkoba.

Polri, lanjutnya juga bekerja sama dengan kepolisian internasional seperti Drug Enforcement Agency (DEA).

"Sehingga pemberantasan narkoba di Indonesia betul-betul bisa kita laksanakan dengan maksimal," harap Sigit.

Sebelumnya diberitakan, Polri mengungkap penyelundupan narkotika jenis sabu sebanyak 2,5 ton.

Adapun sabu tersebut berasal dari jaringan narkotika Timur Tengah - Malaysia - Indonesia.

Baca juga: Polri Sebut 2,5 Ton Sabu yang Diungkap dari Jaringan Timur Tengah-Malaysia Senilai Rp 1,2 Triliun

"Kita berhasil mengungkap penyelundupan 2,5 ton narkoba jenis sabu asal Timur Tengah," ucap Sigit.

Selain itu, Polri juga mengamankan 18 tersangka yang terdiri dari 17 Warga Negara Indonesia (WNI) yang salah satu di antaranya telah dilakukan tindakan tegas terukur.

Sementara, satu tersangka lainnya adalah Warga Negara (WN) Nigeria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com