Sebelum KRI Nanggala-402 tenggelam, TNI AL mempunyai lima koleksi kapal selam. Kelimanya adalah KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-404.
Selain KRI Nanggala-402, KRI Cakra-401 tergolong kapal selam yang sudah berumur. Keduanya sama-sama produksi Jerman pada puluhan tahun lalu.
Dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402, otomatis koleksi kapal selam TNI AL kini tinggal menyisakan empat unit.
Baca juga: Selain KRI Nanggala-402, Ini 4 Koleksi Kapal Selam TNI AL
Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LSPSSI) Beni Sukadis menyebut pengadaan kapal selam perlu menjadi skala prioritas pemerintah.
Jika dilihat dari luas wilayah laut dan geopolik, idealnya Indonesia harus memiliki 10 sampai 12 kapal selam.
"Kalau minimal jumlah mungkin sekitar 10 sampai 12 kapal selam untuk menjaga wilayah laut yang sedemikian luas dan tantangan geopolitik yang ada saat ini," ujar Beni kepada Kompas.com, Selasa (27/4/2021) malam.
Baca juga: Pengamat: Idealnya, Indonesia Punya 10-12 Unit Kapal Selam
Akan tetapi, Beni menyebut, pengadaan kapal selam menghadapi tantangan besar lantaran pemerintah memiliki keterbatasan anggaran belanja negara.
Karena itu, pengadaan kapal selam idealnya hanya memerlukan penambahan sekitar 6 unit lagi untuk mempertebal satuan kapal selam TNI AL.
"Kita hanya perlu menambah 6 kapal selam baru yang mungkin bisa makan waktu 15 hingga 20 tahun ke depan secara keseluruhan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.