Meski demikian, Doni mengungkap, 7 persen warga Indonesia tetap berencana mudik pada Lebaran tahun ini, meski pemerintah telah menyatakan pelarangan.
Namun, angka ini telah mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum diumumkannya peniadaan mudik Lebaran yang mencapai 33 persen.
"Setelah mudik dilarang menjadi 11 persen dan setelah bapak presiden mengumumkan menjadi 7 persen," ujar Doni.
Baca juga: Doni Monardo: 7 Persen Tetap Berencana Mudik meski Dilarang
Menurut Doni, menjadi tugas pemerintah bersama masyarakat untuk menurunkan persentase 7 persen warga yang masih berencana mudik.
4. Bahaya bagi lansia
Imbauan yang sama juga disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Ia mengatakan, mudik dalam situasi pandemi dapat berbahaya bagi keluarga di kampung halaman, utamanya para lansia.
"Masyarakat perlu memahami bahwa melakukan mudik di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini tentunya akan sangat membahayakan mereka yang lansia, apalagi dalam tradisi ini interaksi fisik seperti berjabat tangan akan berpotensi untuk menjadi titik awal penularan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Satgas: Mudik di Tengah Pandemi Covid-19 Sangat Membahayakan Lansia
Pemerintah, kata Wiku, memahami bahwa mudik merupakan tradisi yang sudah sangat melekat dalam kebudayaan masyarakat Indonesia.
Namun, niat tersebut patut diurungkan demi melindungi diri sendiri, keluarga, dan lansia di kampung halaman dari penularan virus corona.
"Penting untuk diingat, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 Indonesia dengan persentase 48,3 persen," ujar Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.